Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Ambalat, Deplu Telah Kirim Note Protes ke Malaysia

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Luar Negeri telah melayangkan nota protes kepada pemerintah Malaysia. Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah nota baru dikirim hari ini, dan seperti lazimnya nota disampaikan melalui kedutaan besar RI di Kuala Lumpur Malaysia.
"Nota diplomatik telah kami kirim hari ini Kamis (4/6), tinggal menungu jawaban dari mereka," ujarnya kepada Tempo melalui sambungan telepon, Kamis (04/06).

Dalam nota disebutkan poin-poin apa yang diprotes oleh pemerintah Indonesia terkait pelanggaran batas wilayah yang dilakukan kapal perang tentara diraja Malaysia, pada Sabtu pekan lalu. Nota juga menyertakan data yang memperkuat protes tersebut. Indonesia, lanjut Faiza juga akan mendorong Malaysia untuk segera melanjutkan perundingan. "Memang jadwal terdekat pada Juli tahun ini, namun itu juga masih belum pasti," ujarnya. Sebab Malaysia belum menyampaikan persetujuan akan rencana perundingan tersebut.

Kendalanya, kata Faiza, lagi-lagi masalah perombakan tim perundinga Malaysia yang sampai sekarang belum selesai. "Tapi kita akan terus dorong agar mereka mau segera kembali ke meja perundingan," ujarnya. Untuk itu dibutuhkan dukungan dari pemimpin tinggi kedua negara agar segara terwujud. "Ya selevel panglima, menteri pertahanan dan menteri luar negeri," ujar Teuku Faizasyah.

Sebab batas maritim Indonesia dengan Malaysia yang belum disepakati bukan hanya Blok Ambalat. Antara lain disekitar di Selat Malaka dan Sulawesi. Sedangkan batas landas kontinen yang sudah disepakati antara lain Laut Cina Barat, Laut Cina Selatan dan Kalimantan," ujar Faiza. "Memang masih banyak PR (pekerjaan rumah)," ujar Teuku Faizasyah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain dengan Malaysia, Indonesia juga masih belum menyelesaikan batas maritim dengan Palau dan Filipina juga Singapura. "Dengan Singapura masih ada beberapa segmen (yang belum selesai)," kata Faiza.

TTITIS AETIANINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.