TEMPO Interaktif, Purbalingga: Seratus hektare lebih lahan padi di Purbalingga, Jawa Tengah, terancam gagal panen karena wabah hama tikus. Dari lahan seluas itu, 56 hektare sudah diserang sedang sisanya masih tahap ancaman.
Koordinator Pemantau Organisme Pengganggu Tanaman, Dinas Pertanian Purbalingga, Katiran, Rabu (13/5), mengatakan pihaknya masih mengadakan pendataan lebih lanjut terkait serangan hama tersebut.
Ia menyebutkan ada dua kecamatan yang terkena serangan hebat dari hama tersebut. Kecamatan tersebut yakni Karanganyar dan Kertanegara. "Rata-rata tanaman padi yang diserang berusia 20-60 hari," imbuhnya.
Tingginya serangan, kata Katiran, disebabkan tidak meratanya masa tanam yang dilakukan petani. Tikus, lanjutnya, akan menyerang lahan sawah yang siap panen, dari satu sawah ke sawah lainnya.
Selain itu, masih menurut Katiran, hujan yang masih turun di sejumlah daerah juga ikut mempercepat serangan tikus. "Tikus kan suka daerah basah," ujarnya.
Ia menghimbau agar petani melakukan gropyokan di lahan mereka masing-masing. Namun, imbuhnya, gropyokan tersebut harus dilakukan serentak.
Ia menyebutkan, lahan sawah di daerahnya memang menjadi langganan serangan hama. Setidaknya 90 hektare lahan sawah terserang hama tikus setiap tahunnya.
ARIS ANDRIANTO