Sejak Jumat kemarin, 30 pria, dua perempuan, dan seorang bocah asal Afganistan diserahkan pihak Kepolisian Resor Labuhan Batu kepada imigrasi di Kota Tanjung Balai, berkisar 350 kilometer dari Kota Medan.
Kepala Imigrasi Tanjung Balai Pahala Pasaribu yang dihubungi Tempo, Sabtu (25/4), menuturkan, keberadaan utusan PBB itu untuk menjembatani pemulangan warga Afganistan tersebut. Menurut Pahala, upaya pemulangan sudah dilakukan pihak Imigrasi Tanjung Balai.
“Sebelumnya saya yang mengontak langsung perwakilan PBB di Jakarta,” kata Pasaribu.
Kini, ujar Pasaribu, seorang petugas wakil utusan PBB tengah berada di Tanjung Balai dan mendata 33 warga Afganistan. Upaya pemulangan, lanjut Pasaribu, masih terkendala soal situasi keamanan di negara mereka. “Sebagian mau dipulangkan kembali sebagian tidak mau,” katanya.
Ke-33 warga Afganistan tersebut sebelumnya diamankan pihak Kepolisian Resor Labuhan Batu dari dalam bus Angkutan Lintas Sumatera (ALS). Mereka bermaksud menuju Jakarta melalui jalur transportasi darat. Pasaribu menyatakan, Kamis lalu, ke 33 warga asing ini bertolak dari pelabuhan Malaysia menuju pelabuhan Tanjung Balai.
SOETANA MONANG HASIBUAN