TEMPO Interaktif, Cilacap: Nelayan Cilacap, Jawa Tengah, mengeluhkan antrean tongkang pengangkut batu bara di Teluk Penyu. Penumpukan tersebut mengganggu aktivitas nelayan.
"Kami minta tempat bersandar tongkang segera dibersihkan karena banyak terjadi tumpahan batu bara di perairan," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cilacap, Atas Munandar, Kamis (19/3).
Di perairan Teluk Penyu, saat ini terlihat antrean 19 kapal tongkang pengangkut batu bara. Antrean tersebut sudah berlangsung sejak akhir Februari lalu.
Manajer Lapangan PLTU Cilacap, Sutikno mengatakan, untuk sementara kiriman batu bara akan dihentikan karena persediaan masih banyak. Untuk mempercepat pembongkaran, dua hingga lima tongkang batu bara akan dibongkar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.
Sutikno mengatakan, aktivitas bongkar batu bara akan dibagi yakni sebagian di dermaga untuk keperluan sendiri (DUKS) PLTU dan sebagian di Pelabuhan Tanjung Intan. "Sebagian akan dialihkan ke Tanjung Intan," ujarnya.
Seperti yang diketahui, sejak PLTU Cilacap meninggalkan aktivitas bongkar batu bara di Pelabuhan Tanjung Intan dan mengalihkannya ke DUKS pada akhir Februari lalu, terjadi antrean tongkang batu bara di Perairan Teluk Penyu.
Antrean tongkang tersebut disebabkan fasilitas bongkar DUKS belum lengkap dan dermaga hanya mampu untuk bersandar dua tongkang sehingga pembongkaran berjalan lambat.
PLTU Cilacap memiliki turbin dengan kapasitas 2 x 300 megawatt. Dalam satu jam, PLTU tersebut membutuhkan 300 ton batu bara, atau 6000 hingga 7.200 ton per hari.
ARIS ANDRIANTO