TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Keberadaan Masjid Raya Al-Muttaqun di seberang lokasi Candi Prambanan diharapkan bisa menjadi sarana penunjang bagi wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta, terutama pengunjung Candi Prambanan.
Masjid yang dibangun dengan dana Rp 12 miliar tersebut diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto didampingi Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, Jumat (13/3).
"Masjid yang terletak di perbatasan Yogya dan Jawa Tengah ini bisa untuk ibadah dan singgah bagi wisatawan candi dan yang menuju ke Yogya," kata Hidayat, usai peresmian masjid, Jumat (13/3).
Masjid dibangun dengan dana dari negara Qatar sebesar Rp 9,5 miliar, Rp 1 miliar dari kepresidenan, dan sisanya swadaya masyarakat sekitar masjid. Bangunannya unik, yaitu perpaduan arsitektur Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid di Cordova, Masjid Keraton Yogyakarta, dan Surakarta.
Bangunan dua lantai tersebut berdiri di atas tanah seluas 1.700 m2 dan dilengkapi sarana Islamic Center "Jazim bin Muhammad Aly Tsani". Nama tersebut diambil dari nama pendiri negara Qatar.
Hidayat menyebut masjid tersebut dengan masjid Bandung Bondowoso yang dalam legenda adalah pembuat Candi Prambanan. Sebenarnya, Bandung adalah kota asal arsitek masjid dan Bondowoso adalah kontraktor yang membangun masjid tersebut.
Menurut Bambang Subandono, Kepala Unit Candi Prambanan, dengan diresmikannya masjid tersebut bisa menambah sarana bagi wisatawan yang ingin menikmati candi dan sekitarnya karena keberadannya juga dekat dengan wisata candi.
"Meskipun di dalam kawasan candi juga sudah ada masjid, namun bagi wisatawan yang suka jalan-jalan di sekitar kawasan candi bisa juga mampir ke masid itu," kata dia.
Menurut dia, di hari Minggu wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan mencapai 3.000 orang. Sedangkan pada hari libur sekolah bisa mencapai 4.000 pengunjung, namun pada hari biasa rata-rata tidak lebih dari seribu pengunjung. Tiket masuk bagi wisatawan Rp 12.500 pada hari biasa dan Rp 15.000 per orang pada hari libur.
Pihak pengelola candi saat ini sedang melakukan penataan, tidak hanya soal kebersihan saja, tapi juga masalah taman dan lingkungan yang ada di sekitar kawasan tersebut, termasuk pedagang kaki lima.
MUH SYAIFULLAH