Tanggul yang jebol itu masih berupa gundukan tanah yang di bawahnya diberi penguat dari kayu dan bambu. Dijadwalkan tanggul di Desa Semambung dengan panjang sekitar 500 meter akan dibangun permanen atas biaya patungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Dua pekan lalu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, berkesempatan meninjau lokasi tanggul di Dusun Grape, Desa Semambung, Kanor. “Yang jebol itu, tak jauh dari tanggul yang dikunjungi Bapak Gubernur, dua pekan lalu,” tegas juru bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (28/2) siang.
Beruntung, meski tanggul menggenangi sekitar 5000 hektare sawah, tetapi tanaman padi di beberapa desa di Semambung dan sekitarnya sudah dilakukan panen raya, Senin (23/2), lalu.
Panen raya ketika itu dijadwalkan dikunjungi oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto. Tetapi karena banjir mulai datang, acara tersebut ditangguhkan. “Beruntung kita sudah memanen padi,” tegas Susanto, warga Kanor.
Kendati demikian, tanggul jebol itu membuat jalan desa tergenang rata-rata satu meter hingga 1,5 meter. Bahkan, genangan air di perkampungan yang berada di pinggir Bengawan Solo mencapai 1,7 meter.
Kantor Kecamatan Kanor dan Kepolisian Sektor Kanor, telah membuat dapur umum berikut posko pengungsian. Hingga, Sabtu siang, jumlah pengungsi dari Desa Semambung sekitar 500 orang lebih. Sebagian warga mengungsi ke keluarganya di Kanor hingga Kecamatan Balen.
Sementara itu kondisi luapan Bengawan Solo hingga, Sabtu (28/2) siang, yang tercatat di papan duga di Kota Bojonegoro yaitu 15,52 dari permukaan air laut atau naik beberapa centimeter dari sebelumnya 15,45 dari permukaan air laut. Tetapi, untuk papan duga di Karang Nongko (hulu) Bengawan Solo) justru cenderung turun, yaitu 28,84 dari permukaan air laut.
Tidak berimbangnya ketinggian air di Bengawan Solo antara Karang Nongko dengan Kota Bojonegoro ini, disebabkan oleh suplai air dari enam anak sungai Bengawan Solo yang ada di sebelah Selatan dan Barat Kota Bojonegoro. Hujan yang turun Jumat (27/2) siang telah menyebabkan air anak sungai meluap.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bojonegoro Andi Candra mengatakan perbaikan untuk tanggul di Kanor sudah diproyeksikan sebelumnya. Soal anggaran kini masih dihitung antara Pemerintah Bojonegoro dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Anggarannya masih dihitung. Tetapi, proyek ini pasti akan dikerjakan,” tandasnya.
SUJATMIKO