Menurut Ferizal Ridwan, tokoh masyarakat Halaban yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Limapuluh Kota di lokasi, Senin (9/2), mengatakan harimau-harimau tersebut telah memakan empat ekor kambing dan seekor sapi milik penduduk.
"Kami memastikan ada tiga ekor karena melihat jejaknya dan warga melihat besar harimaunya berbeda, dua besar dan seekor kecil. Dua hari lalu, sewaktu subuh seekor harimau masih terlihat,” kata Ferizal Ridwan.
Ia mengatakan ternak-ternak milik warga tersebut dimangsa dari kandang yang terletak di belakang rumah. Harimau-harimau ini juga kerap terlihat oleh warga pada malam, bahkan siang hari yang berjarak 1 km dari pemukiman.
Menurut Ferizal, sejak kejadian itu tiga personel polisi dari Kepolisian Sektor Luhak ikut ronda bersama warga. Jika harimau kelihatan, petasan dan bedil bambu dibunyikan untuk mengusirnya. Warga yang tinggal di lereng Gunung Sago juga mendirikan sebuah menara pengintai dari kayu. Tak jauh dari menara sisa sapi yang dimakan harimau diikatkan dengan jerat. Rencananya harimau akan dijerat.
Akibat teror harimau warga yang berladang di lereng gunung terpaksa tidak ke ladang. Sedangkan murid Sekolah Dasar 1 Halaban yang biasanya jalan kaki melewati peladangan kini memilih menggunakan ojek ke sekolah.
FEBRIANTI