Ini membuat KM Muria yang punya jalur rutin seminggu empat perjalanan Karimunjawa- Jepara, selama sepekan ini kembali tidak melaut. "Semua pelayaran tidak kami izinkan, menunggu cuaca baik," ujar Desiana, Plt. Kepala Kantor Pelabuhan Jepara, Rabu ( 4/2). Desiana menyebutkan alasan semua pelayaran dilarang, karena tinggi gelombang laut mencapai 4-5 meter.
Larangan berlayar pada jalr yang menghubungkan Kepulauan Karimunjawa-Jepara sudah berlangsung sepekan. Kondisi laut Jawa memburuk setiap tahunnya berlangsung Desember hingga Februari. Selain hujan lebat, juga disertai tingginya kecepatan angin. Karena itu, selama Januari KM Muria hanya berlayar enam perjalanan, padahal jika hari normal bisa menempuh 4 perjalanan dalam sepekannya. Akibat tingginya gelombang laut itu, banyak kapal besar berlindung di Karimunjawa mau pun Pulau Mandalika.
Meski hubungan Karimunjawa- Jepara terputus, tidak membuat pulau tersebut mengalami krisis pangan. Sebab, pada 19 Januari lalu, kebutuhan sembako masyarakat Karimunjawa sudah terpenuhi melalui pasokan beberapa kapal motor kecil dan KM Muria. .
"Persediaan pangan masih cukup. ," ucap Nuryanto, Camat Karimunjawa, yang mengaku persediaan minyak tanah dan solar juga masih cukup tersedia.
BANDELAN