TEMPO Interaktif, Palu:Direktur Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulawesi Tengah, Salman Hadianto, meminta agar tarif angkutan kota (angkot) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) tetap harus diturunkan, karena bahan bakar minyak jenis premium dan solar sudah turun secara signifikan.
"Saya sudah ketemu Dinas Perhubungan Provinsi dan Organda untuk membicarakan rencana penurunan tariff angkutan umum," kata Salman, Minggu (21/12). Meski Organda masih enggan menurunkan tarif, "Tapi kita harus paksa. Tarif Rp 3000 sekali naik angkot dalam kota Palu terlalu memberatkan" ujar Salman.
Pada pertemuan Sabtu malam (20/12), kata Salman, pihak Organda terkesan enggan menurunkan tarif angkot. Organda beralasan penurunan harga BBM tidak diikuti dengan penurunan harga suku cadang (spare part) kendaraan. Sehingga meskipun harga BBM telah turun, pemilik kendaraan masih terbebani dengan tingginya harga spare part.
DARLIS