Kepastian telah dibelinya gabah petani disampaikan oleh Shinta Laily salah satu fungsionaris partai tersebut. Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan yang saat ini masih menjabat ketua DPRD Banyumas, Suherman mengatakan permasalahan padi MSP sudah kelar. “Semua sudah kami bicarakan dengan baik-baik, dan masalahnya saat ini sudah selesai,” ujarnya.
Suherman mengatakan awalnya penanaman padi MSP direncanakan menghabiskan benih 45 ton. Separuh dari gabah yang dihasilkannya akan dibeli oleh PDI Perjuangan dengan harga Rp 7000 per kilogramnya.
Total nilai uang dari pembelian tersebut besarnya mencapai Rp 140 juta. Uang tersebut diambilkan dari iuran para caleg yang akan maju dalam pemilu legislatif 2009. “Dulu waktu beli benih dari uang fraksi, sekarang beli gabahnya dari uang iuran caleg,” terangnya.
Sedangkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD, Bambang Pujianto mengatakan masing-masing anggota fraksi telah memberikan iuran sebesar Rp 5 juta untuk mensukseskan program tersebut. Uang tersebut telah diserahkan dan dikelola langsung oleh DPC PDI Perjuangan.
Sebelumnya sejumlah petani di Desa Ajibarang Kulon Kecamatan Ajibarang melakukan protes. Mereka mengaku kecewa karena padi yang telah mereka panen tidak segera dibeli oleh DPC PDI Perjuangan.
Ketua Kelompok Tani Sri Ayu Ajibarang Kulon Sujadi Sumarto, 60 tahun mengatakan pihaknya mengaku rugi karena gabahnya tidak segera dibeli oleh partai. Akibatnya, mereka tidak dapat mengerjakan sawah selama tiga bulan lebih karena harus menunggu pembelian gabah untuk dana penggarapan sawah.
Petani lainnya, Sujadi mengakui, sebenarnya hasil panen padi MSP cukup lumayan. Dari lahan 1,5 hektar bisa menghasilkan 7 ton padi. DPC PDIP Banyumas sendiri menjanjikan akan membeli setiap kilogram gabah hasil penenan MSP sebesar Rp 7000. Sujadi sendiri akan mendapatkan lebih dari Rp 50 juta atas pembelian gabah MSP yang telah ditanamnya tersebut.
Aris Andrianto