TEMPO Interaktif, Jakarta: Wali Kota Pasuruan Aminurokhman menyangkal telat melapor ke Pejabat Gubernur Jawa Timur terkait insiden tewasnya 21 orang saat antre menapat sedekah dari Haji Syaikhon. Akibat lambatnya ia melapor, pejabat gubernur Setia Purwaka mengaku kecewa.
Aminurokhman mengaku sudah melaporkan langsung kepada Setia Purwaka begitu ia menerima laporan dari anak buahnya. Laporan itu ia sampaikan ke Setia setelah menggelar jumpa pers bersama Bupati Pasuruan Dade Angga dan Komandan Distrik Militer Pasuruan Letnan Kolonel (Inf) Adam Pangeran. Tempat konferensi pers di aula Rumah Sakit Daerah Dr. Raden Soedarsono, Kota Pasuruan, Senin siang.
“Saya lapor secara lisan seluruh kejadian setelah ditelepon ajudan beliau. Saya lalu ngomong langsung dengan beliau. Tadi pagi laporan tertulis kami sampaikan. Jadi apanya yang terlambat? ” tanya Aminurokhman.
Kepada jajarannya, tadi pagi Setia mengungkapkan kekecewaannya pada Wali Kota Pasuruan. Wali kota tak melapor , padhal Setia pada saat kejadian, sekitar pukul 11.00 berada di Kota Pasuruan. Ia tahu ada insiden dari berita di tevelisi , setelah pulang dari Pasuruan.
Bukti bahwa ia tak terlambat melapor adalah, respons Badan Keselamatan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. Laporan berisi kronologi kejadian dan upaya penanganan pascakejadian, termasuk rencana pemberian bantuan Rp 1 juta bagi setiap kelurga korban tewas dan Rp 500 ribu pada keluarga korban luka.
“Malah barusan saya terima bantuan dari pemerintah provinsi. Kalau beliau kecewa atau marah, logika saya bantuannya nggak bisa secepat ini. Yang jelas kami sudah bekerja secara benar dan cepat sesuai prosedural. Enggak ada maksud bekerja lambat dan mengecewakan siapa pun,” ujar dia.
Abdi Purmono