Ketua Divisi Logistik, Keuangan, dan Umum KPU Sumatera Barat, Desy Asmaret, Rabu (3/4), Padang, mengatakan, tercatat 29.039 buah kotak suara dan bilik suara yang terbuat dari aluminium itu hilang. Catatan ini didasarkan pada laporan logistik dari 19 KPU kota dan kabupaten yang dikirimkan ke KPU Sumatera Barat per Mei 2008.
"Kami akan memeriksa ke KPU kota dan kabupaten untuk mengecek kebenaran laporan kotak dan bilik suara tersebut sebelum dilaporkan ke KPU pusat. Yang pasti, kalau hilang, mestinya ada laporan kehilangan ke polisi," kata Desy.
Kotak suara dan bilik suara tersebut dikirimkan dari Jakarta menjelang Pemilu 2004. Jumlah keseluruhan kotak suara 56.085. Namun saat ini berdasarkan laporan per Mei 2008 jumlahnya menjadi 42.217. Selain dilaporkan hilang 20.305 buah, kotak suara juga rusak berat sebanyak 1.330 dan rusak ringan 3.795.
Sementara itu, bilik suara yang diterima Sumatera Barat pada Pemilu 2004 sebanyak 59.120 buah. Dalam laporan Mei 2008, hanya 34.255 bilik suara yang berada dalam kondisi baik. Bilik suara dilaporkan hilang sebanyak 20.305, rusak berat 1.233, dan rusak ringan 3.327.
"Kami belum tahu kemana hilangnya logistik pemilu milik pemerintah tersebut, bisa saja tak ditarik dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) karena daerahnya jauh dan tidak ada dana jemput, bisa saja karena penyebab lain," ujar Desy.
Yang pasti, kata Desy, kekurangan kotak suara dan bilik suara tersebut akan perlu dilaporkan secepatnya ke KPU pusat agar bisa diganti untuk Pemilu 2009.
Berdasarkan data di Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Barat, bilik suara dan kotak suara yang hilang paling banyak terdapat di KPU Kabupaten Pasaman. Bilik suara yang hilang di Pasaman mencapai 4.962 unit sedang kotak suara mencapai 3.261 unit.
Febrianti