Menumpuknya gula itu, kata adimistratur PG Semboro, Suhardi, disebabkan berlimpahnya gula rafinasi di pasaran. Sebelum maraknya gula rafinasi PG Semboro bisa mendistribusikan gula hasil giling tebu petani sekitar 3000 ton setiap hari. Namun sejak maraknya gula rafinasi dalam beberapa bulan terakhir, kini PG Semboro hanya mampu menjual paling banyak 1000 ton gula setiap hari.
"Kami juga bingung. Daya tahan gula di gudang hanya 1 tahun. Kalau tidak laku, kami rugi," katanya, jum'at (29/08) siang.
Sampai saat ini, masih ada sekitar 650 hektar tebu milik petani Jember yang belum ditebang dan digiling di PG Semboro. Pabrik gula yang berdiri tahun 1928 itu kini hanya bisa memproduksi gula sekitar 4500 kuintal setiap hari.
"Kami belum menghitung kalkulasi kerugian PG akibat peredaran gula rafinasi saat ini,"katanya.
Suhardi menambahkan jika kondisi pasar nasional dan lokal gula masih seperti saat ini, bisa dipastikan dua bulan mendatang PG Semboro gulung tikar
"Kami khawatir 49 ribu karyawan PG Semboro akan menganggur karena pabrik terancam bangkrut,"katanya.
Mahbub Djunaidy