TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengurus Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan pada 1 September 2008. Berdasarkan perhitungan astronomi Majelis Tarjih Muhammadiyah, umat Islam memasuki bulan suci.
Menurut Wakil Sekretariat Majelis Tarjih, Fatah Wibisono, perhitungan astronomi menyepakati terjadi ijtima pada 29 Syaban yang bertepata 31 Agustus, yang nanti terjadi konjungsi tengah hari. Saat matahari terbenam pada tanggal itu, hilal sudah di atas ufuk dalam ketinggian 5 derajat.
"Dengan pemahaman itu berarti tanggal baru telah dimulai. Sehingga Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan telah dimulai sejak matahari terbenam," ujar Fatah ketika dihubungi Tempo, Jumat (29/8).
Fatah menjelaskan, Muhammadiyah juga memakai hisab untuk penetapan Idul Fitr. Dengan ketinggian hilal, umat yang memakai dasar rukyah pun sudah bisa melihatnya dengan jelas. Kecuali jika kondisi mendung, biasanya akan digenapkan perhitungannya.
Ramadan tahun ini, kata Fatah, kemungkinan dimulai bersamaan dengan umat Islam yang memakai dasar perhitungan rukyah. Departemen Agama akan menggelar sidang penetapan Ramadan pada Minggu. Sidang akan didahului melihat bulan (rukyatul hilal) di sejumlah lokasi seperti Merauke, Kupang, Tanjung Kodok, dan Aceh.
Dian Yuliastuti.