Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gelar Pahlawan untuk Soeharto Belum Perlu

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Dewan Perwakilan Daerah Ginandjar Kartasasmita mengatakan pemberian gelar pahlawan kepada mantan Presiden Soeharto belum perlu. "Pahlawan tidak perlu ada gelar, tinggal masyarakat saja yang menilai," katanya di Gedung DPR, Selasa (29/01). Wacana pemberian gelar pahlawan, ia menambahkan, justru akan memperbanyak pro dan kontra seputar almarhum Soeharto. Padahal polemik melanjutkan atau menghentikan proses hukum mantan penguasa orde baru juga belum kelar. "Dalam keadaan sekarang ini, kita tidak perlu menambah isu lagi," katanya. Soeharto, dia melanjutkan memiliki peran dalam beberapa peperangan di Irian Barat, Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta, serta pemberantasan gerakan PKI. "Sepanjang hidupnya banyak sekali melakukan tindakan kepahlawanan," katanya. Namun harus dipikirkan lagi apakah Soeharto layak mendapat gelar pahlawan atau tidak. Seandainya diberikan gelar, kata Ginandjar, harus diperjelas gelar kepahlawanannya. Sebab selama ini Soeharto sudah digelari Bapak Pembangunan. Dwi Riyanto Agustiar
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf

5 Februari 2008

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf

Menurut Toriq, sama sekali tidak ada niat melecehkan agama dengan ilustrasi tersebut.


Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC

30 Januari 2008

Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC

Pelakunya adalah beberapa penyusup yang mengaku tergabung dalam Pemuda NKRI.


Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun

29 Januari 2008

Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun

Begug mengakui pihaknya mengajukan permohonan tukar guling hutan ke Perhutani. Pengajuan ini atas permintaan Soeharto sebelum masuk rumah sakit. Sejak dibangun yayasan terpaksa terus melakukan perpanjangan perjanjian pinjam pakai. "Hal itu menjadi ganjalan pikiran Pak Harto," katanya.


Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto

29 Januari 2008

Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto

Pengelola Bandara Adisucipto, Yogyakarta, membantah kabar terjadi lonjakan pendaratan pesawat di bandara tersebut akibat pengalihan dari Bandara Adisumarmo, Solo.


Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun

28 Januari 2008

Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun

Tak lama berselang, Tommy Soeharto yang keluar. Wajahnya menampakkan rasa lelah meski dia berusaha tersenyum. Wartawan pun mengerubungi untuk sekedar mendapatkan sepatah dua patah kata dari mulutnya. "Kami sedang berduka," katanya mengelak.


Xanana Akhirnya Melayat Soeharto

28 Januari 2008

Xanana Akhirnya Melayat Soeharto

Malam ini, keluarga Soeharto menggelat tahlilan Ndalem Kalitan, Solo. Menurut kuasa hukum keluarga Cendana Juan Felix Tampubolon, acara ini akan diikuti oleh anak-anak Soeharto, kerabat dekat, dan masyarakat setempat.


Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar

28 Januari 2008

Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar

Tommy Soeharto merupakan orang pertama yang turun dari komplek makam menuju halaman parkir melalui pintu gerbang utama. Dia diikuti pengusaha Robby Sumampouw dan artis Yenny Rahman. Dia menolak berbicara kepada wartawan yang mengerubunginya. "Sudah cukup, kami sedang berduka," kata dia.


Pesanan Karangan Bunga di Yogyakarta Sepi

28 Januari 2008

Pesanan Karangan Bunga di Yogyakarta Sepi

Hal senada disampaikan Puspo, pengelola Toko Bunga Puspo. Pesanan karangan bunga sampai kini hanya tiga karangan bunga. Pesanan itu datang dari DPRD Maluku, Pemerintah daerah Maluku dan Jakarta. "Waktu isteri pak Hidayat Nurwahig (Ketua MPR) meningga, kami dapat 20 pesanan," kata Puspo.


Empat Truk Karangan Bunga Dikirim ke Kalitan

28 Januari 2008

Empat Truk Karangan Bunga Dikirim ke Kalitan

Dia meminta pelayat mengantarkan sendiri bunga ke Giri Bangun. Suparno, keluarga dekat almarhumah Tien Soeharto mengatakan, kiriman bunga melati juga berdatangan di Ndalem Kalitan. "Ada sekitar enam karung," ujarnya.


Sejarawan Minta Buku Sejarah Dikaji Kembali

28 Januari 2008

Sejarawan Minta Buku Sejarah Dikaji Kembali

Adaby mengatakan, gagasan ini kemudian disampaikan kepada Panglima Besar Jenderal Soedirman yang menyetujui gerakan tersebut. Lalu Jenderal Sudirman mengutus Soepardjo Roestam bertemu Sultan yang berakhir dengan persetujuan waktu penyerangan. "Soeharto kemudian mendapatkan tugas di lapangan yaitu di sektor barat," katanya.