Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wagub Papua: Tangkap Pelaku Perang Suku di Timika

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jayapura: Wakil Gubernur Papua, Alex Hesegem minta agar polisi menangkap pelaku perang di Timika. Tahun 2006 lalu, saat perang yang sama terjadi di Timika, antara warga yang bertikai telah membuat perjanjian di hadapan pemda provinsi Papua dan pemda kabupaten setempat, untuk tidak lagi melakukan perang antar kampung maupun antar suku. “Perang harus dihentikan. Kita ini sudah hidup di negara modern,” katanya di Jayapura. Menurutnya, orang yang saat ini ikut perang di Timika, adalah orang-orang yang sebelumnya juga telah menandatangani perjanjian tersebut. Jika mereka terbukti bersalah, polisi harus segera memproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Karena menghilangkan nyawa orang lain sama dengan melanggar hak asasi manusia. “Polisi dan tentara saja jika menembak orang, semua berteriak bahwa itu pelanggaran HAM. Sekarang apakah baku panah itu tidak sama dengan menembak seseorang? Mencaplok hak hidup orang lain sama dengan melanggar HAM,” jelasnya. Oleh karena itu dirinya minta kepada polisi untuk tidak menunggu perintah dari manapun, jika diketahui orang yang melakukan peperangan itu berrsalah, maka harus segera ditindak. “Kita ini manusia beradab, bukan biadab. Tangkap siapapun yang dianggap bersalah dalam masalah ini. Tidak ada seseorang yang kebal hukum. Jika pemda provinsi dan jajarannya harus turun, kami akan turun. Tapi untuk apa jika perang akan timbul lagi dikemudian hari. Sebab, perjanjian itu sudah sah,” ungkapnya. Dirinya juga meminta kepada masayarakat lainnya di Papua untuk bersikap tenang. Sebab, perang hanya menghambat pembangunan dan merugikan hak hidup orang banyak dari berbagai aspek. “Jangan terprovokasi dengan pihak lain, bahkan yang sedang berperang sekalipun,” ujarnya. Perang di Timika saat ini mulai mereda. Antara Suku Damal dan Suku Amungme yang bertikai, sejak kamis kemarin sudah tidak baku panah kembali. Para negosiator yang terdiri dari tokoh agama, masyarakat dan adat mulai mendekati kedua kelompok untuk saling menghentikan perang. Perang di Timika yang dipicu oleh persoalan orang mabuk ini terjadi sejak sepuluh hari yang lalu. Akibat perang ini, nyawa belasan orang hilang dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.Cunding Levi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

39 hari lalu

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru
Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.


Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

10 Agustus 2023

Warga Suku Dani yang menghuni Lembah Baliem, Wamena, Papua melakukan tarian perang-perangan pada Festival Budaya Lembah Baliem di Kampung Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (8/8). TEMPO/Cunding Levi
Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

Suku Dani di Lembah Baliem. Papua memiliki banyak tradisi unik yang terus dipertahankan hingga sekarang dan menjadi warisan luhur bangsa kita.


Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

2 Juli 2023

Musanze, Rwanda. Foto: Time.com/
Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

Rwanda terkenal dengan keindahan alamnya. Destinasi wisata berupa ekowisata menjadi sektor yang berkembang pesat di Rwanda.


150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

21 Oktober 2022

Negara bagian Nil Biru selatan Sudan. Istimewa
150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

Perempuan dan anak-anak ikut menjadi korban perang suku di Sudan. Kekacauan terjadi sejak kudeta pada Oktober 2021.


Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

26 Agustus 2021

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

Patut diduga naskah 'Kidung Sunda' dan 'Kidung Sundayana' memiliki motif memecah belah dua suku etnis terbesar bangsa Indonesia, Sunda dengan Jawa.


Perang Suku di Sudan, 40 Orang Tewas

6 April 2021

Perang Saudara Ancam Sudan Selatan
Perang Suku di Sudan, 40 Orang Tewas

Pemerintah Sudan mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Darfur Barat akibat perang antarsuku yang telah berlangsung selama tiga hari.


Perang Antar Kampung, 16 Orang di Jayawijaya Terkena Panah

12 September 2020

Warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti menampilkan aksi perang-perangan dalam acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (12/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Perang Antar Kampung, 16 Orang di Jayawijaya Terkena Panah

Perang tradisional ini terjadi antara masyarakat Kampung Wukahilapok dan Kampung Meagama di Kabupaten Jayawijaya.


Perang Suku di Flores Timur, Enam Orang Dilaporkan Tewas

5 Maret 2020

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Perang Suku di Flores Timur, Enam Orang Dilaporkan Tewas

Dua suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Flores Timur saling bentrok memperebutkan lokasi tanah bernama Wulewata Bani.


Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

2 Oktober 2018

Warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti menampilkan aksi perang-perangan dalam acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (12/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan suku-suku di Papua memang kerap memilih jalan perang untuk menyelesaikan masalah.


Gerah atas Perang Suku, Jokowi Minta Pemda Turun ke Lapangan

26 September 2016

Kubu Mambruk dengan berbagai alat perang memasuki daerah hutan di Kwamki Lama, Papua, Minggu (10/1). Perang antar suku yang telah berlangsung beberapa hari ini, belum dapat diatasi oleh pihak keamanan. ANTARA/Lisad
Gerah atas Perang Suku, Jokowi Minta Pemda Turun ke Lapangan

Perang suku terjadi karena aturan adat bahwa satu korban harus diganti dengan satu nyawa dari suku lawan.