Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Desa di Sumba Barat Positif Antraks

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Kupang:Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur NTT), mengisolasi dua desa setelah memastikan ternak di kedua wilayah itu terinfeksi antraks. Hasil uji laboratorium Direktorat Jenderal Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan, terhadap sample daging sapi, kuda dan kerbau yang diperiksa beberapa hari lalu terbukti positif mengandung bakteri bacillus antracis atau bakteri penyebab antraks.Sample daging tersebut diperiksa menyusul tewasnya lima warga Desa Kapaka Madeta dan Desa Kawangohari, usai mengkonsumsi daging sapi yang sudah mati, akhir Maret lalu. Pemerintah Kabupaten Sumba Barat telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di dua desa itu dan beberapa instansi terkait berupaya melakukan vaksinasi dan pengobatan total terhadap ribuan ekor ternak berdarah panas seperti sapi, kambing, babi, kerbau, domba, rusa, kuda dan satwa liar lainnya.Kepala Sub Bagian Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT, Maria Geong, yang dihubungi di Kupang, Jumat (13/4), mengatakan antraks merupakan salah satu penyakit paling mematikan bagi manusia, selain flu burung dan rabies. "Penyakit ini sangat berbahaya. Bila warga mengkonsumsi daging ternak yang mengandung bakteri antraks, harapan hidupnya menjadi sangat kecil," katanya.Serangan antraks di Sumba Barat ini terjadi di luar perkiraan, karena terakhir kali kasus serupa terjadi di daerah itu pada tahun 1939. "Kemungkinan besar spora yang berfungsi melindungi bakteri tersebut muncul ke permukaan tanah karena banjir atau kekeringan panjang,” kata Maria. Sebab, ia menjelaskan, biasanya spora bakteri antraks hidup di bawah tanah dan bertahan hidup sampai 60 tahun.Menurut catatan Dinas Peternakan NTT, riwayat antraks mulai terjadi pada kurun waktu 1906 – 1957, di mana wabah tersebut terjadi di pulau Sumba, Flores Timor dan Rote. Hewan yang diserang yakni sapi, kerbau, kuda, kambing dan babi.Kemudian pada tahun 1954, wabah antraks kembali terjadi di Kabupaten Ngada, Kecamatan Aesesa, dan menyebabkan kematian ratusan ekor kuda, kambing dan domba. Kasus terakhir terjadi pada tahun 1987 Pulau Sabu, Kabupaten Kupang. Mengakibatkan kematian puluhan ternak sapi, kerbau. kambing, domba dan babi. Wabah juga merenggut nyawa seorang warga dan puluuhan lainnya menderita penyakit yang disebut malignat pustule (karbunkel)."Catatan kami, sampai dengan saat ini, korban tewas di NTT akibat antraks mencapai 40 orang," Maria menambahkan. Secara klinis, infeksi antraks menyerang sebagian hewan berdarah panas. Penularan pada manusia hanya terjadi apabila ada kontak fisik antara manusia dengan hewan yang mengandung spora antraks. "Antraks juga dapat tertular ke manusia karena menghirup udara yang mengandung spora antraks atau mengkonsumsi daging dari ternak mati yang terserang bakteri ini," ujar Maria. Hewan yang menderita antraks antara lain ditandai dengan demam tinggi, gelisah, sesak napas, kejang dan diikuti dengan kematian. "Gejala lainnya ialah darah segar keluar dari mulut, telinga dan dubur atau alat kelamin." Jems de Fortuna
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

6 jam lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

55 hari lalu

Ahli Robotik sekaligus dosen program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Prof I Wayan Widhiada menunjukkan fungsi bionik robot tangan untuk penyandang disabilitas yang masih dalam tahap pengembangan di Desa Darmasaba, Badung, Bali, Senin, 14 Februari 2022. Nantinya, robot tangan dan kaki ini akan disumbangkan kepada salah satu yayasan disabilitas di Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

Topik tentang tangan bionik buatan peneliti dari Universitas Diponegoro dipakai prajurit TNI menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

56 hari lalu

Ayam Bahagia Sistem Bebas Sangkar. Animal Friends Jogja
Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia memberikan gambaran penting tentang progres yang ada saat ini, yang menunjukkan skor rata-rata yang rendah.


Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

29 Desember 2023

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

Wakil Menteri Pertanian dorong pengembangan peternakan sapi potong di Sorong, Papua Barat.


Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

1 Desember 2023

Ilustrasi daging sapi. Foto: Unsplash/PK
Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

Perbedaan daging sapi Australia dan lokal disebabkan oleh genetik, pakan, hingga kawasan peternakan.


Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

29 November 2023

Knickers bersama kawanan sapi ternak lain di peternakan Lake Preston, Australia.[ABC South West/Jacqueline Lynch]
Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

Negara-negara didesak untuk mengekang industri peternakan untuk mencapai tujuan iklim.


Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

23 November 2023

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman ke BBIB Singosari, guna mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia dan susu.


PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

5 November 2023

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

Salah satu perusahaan BUMN, PT Berdikari (Persero) sedang membuka lowongan kerja untuk posisi Farm Officer.


Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

22 September 2023

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah) memberikan keterangan pers seusai acara Bulan Bakti Peternak dan Kesehatan Hewan ke-187 yang digelar di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 22 September 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

Syahrul Yasin Limpo menyebut Kementan memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak.


Kota Tujuan Liburan Musim Gugur di Amerika Serikat Tutup karena Perilaku Turis yang Tak Sopan

21 September 2023

Musim Gugur di Vermont (Pixabay)
Kota Tujuan Liburan Musim Gugur di Amerika Serikat Tutup karena Perilaku Turis yang Tak Sopan

Penutupan kota ini sebagai respons terhadap perilaku influencer yang tidak sopan saat membuat konten musim gugur.