Departemen Sosial Ajukan Tambahan Anggaran Rp 1 Triliun
Rabu, 19 Juli 2006 13:52 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Sosial mengajukan anggaran tambahan dalam APBN Perubahan 2006 sekitar Rp 1 triliun. Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Sosial, Cholis Hasan, pengajuan anggaran tambahan itu karena dana penanggulangan bencana alam yang tersedia saat ini tidak seimbang dengan jumlah korban dan kerugian."Sehingga penanganan korban bencana alam tidak dapat dilaksanakan secara maksimal," tegasnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR hari ini.Cholis juga menyayangkan belum adanya peraturan perundang-undangan tentang penanggulangan bencana alam di Indonesia. "Maka dari itu, sistem penanggulangannya masih dilakukan secara parsial," katanya.Menurut Cholis, ada tiga alternatif penggunaan APBNP 2006. Dua alternatif di antaranya difokuskan pada penanganan korban bencana alam. Alternatif ketiga yaitu menggunakan anggaran APBNP 2006 untuk meningkatkan dan memperluas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.Aguslia Hidayah
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini
1 hari lalu
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini
Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno
5 hari lalu
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno
Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871
5 hari lalu
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871
Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?
6 hari lalu
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?
Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter
6 hari lalu
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter
Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan
6 hari lalu
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan
Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG
6 hari lalu
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG
Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami
6 hari lalu
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami
Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.
Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas
6 hari lalu
Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas
Erupsi Gunung Ruang terus terjadi sepanjang hari ini dengan tinggi kolom letusan yang semakin tinggi. Masyarakat diminta waspada tsunami.
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
8 hari lalu
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.
