Iklan
TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Gerakan Aceh Merdeka (GAM) memutuskan untuk tidak merayakan milad (ulang tahun) pada 4 Desember 2005 besok. Keputusan itu diambil setelah Majelis Pusat Sosialisasi MoU GAM mengadakan rapat tentang hal itu. "Ini keputusan dari tim, setelah mempertimbangakan dan mengambil keputusan, maka Milad dibatalkan," kata Bakhtiar Abdullah, Juru Bicara GAM yang selama ini bermukim di Swedia, Jumat (2/12). Ada beberapa pertimbangan untuk membatalkan acara yang telah direncanakan sebelumnya. Antara lain adalah kekhawatiran timbulnya provokator yang bisa menimbulkan kekacauan. Bakhtiar menegaskan pada 4 Desember besok, tidak ada kegiatan apa-apa dari GAM seperti perayaan dan peringatan hari jadi GAM itu. "Seperti biasa, pejabat GAM menjalankan aktivitas seperti biasa, sama juga seperti masyarakat lain," sebutnya. Tetapi kalau pun ada masyarakat yang kemudian mengadakan selamatan atau kenduri pada hari tersebut, itu adalah hak masing-masing, dan tidak ada hubungannya dengan GAM. Hak warga untuk berdoa bersama misalnya, untuk mensyukuri nikmat dan rahmat dari Allah terhadap rakyat Aceh, setelah damai. Pembatalan secara mendadak itu, diakui oleh Bakhtiar tidak ada tekanan dari pihak manapun juga. "Ini adalah keputusan kolektif yang diambil majelis dan dihormati oleh semua pihak," sebutnya. Keputusan itu juga telah disampaikan kepada seluruh jajaran GAM dan masyarakat. Semuanya menyambut dengan baik dan tidak ada pro-kontra. Menurutnya, kebijakan itu juga didukung oleh masyakat dan jajaran GAM yang ada di setiap wilayah. "Keputusan itu diambil majelis yang beranggotakan 20 orang pejabat GAM, termasuk panglima Muzzakir Manaf," sebut Bakhtiar.Sementara itu, Munawar Liza Zein, Wakil Juru Bicara GAM menambahkan, kemungkinan adanya provokator bila acara dilaksanakan tetap ada. Misalnya, sewaktu membuat acara, ada masyarakat yang kemudian melakukan penaikan bendera GAM. "Itu bisa mengganggu proses damai, walaupun bukan GAM yang melakukan itu," sebutnya. Adi Warsidi
Iklan
