Petugas Pendata BPS NTB Diancam

TEMPO Interaktif, Mataram:Sejumlah mantri statistik (mantik)-pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) kecamatan di Nusa Tenggara Bara (NTB), mendapat ancaman terkait pendataan penerima dana subsidi langsung tunai. Hal itu telah dilaporkan ke Sekretaris Daerah NTB untuk diteruskan ke Polda NTB.Ahmad Zaini, mantik yang bertugas di Sekotong, mengaku didatangi oleh belasan orang yang menyebut tidak puas dengan pendataan sumbangan tunai langsung. Ia baru pulang dari Polsek Sekotong setelah mendapat jaminan keamanan dari polisi setempat. Hal yang sama juga menimpa Kardi, petugas mantik di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Ia sempat dikejar beberapa orang di Desa Mangkung, karena mereka mengaku tak puas dengan pendataan dari petugas BPS di kecamatan. Massa juga sempat merusak kantor desa di Mangkung. Kejadian serupa juga menyasar ke kantor Desa Bunut Baok, Kecamatan Praya Barat. Di sana massa membakar arsip penghitungan penerima subsidi langsung tunai. Sujatmiko Juru bicara Polda NTB, Ajun Komisaris Besar Mohammad Basir, mengaku belum menerima resmi laporan soal ancaman, teror, atau perlakuan kasar yang menimpa petugas BPS di lapangan. "Tapi, jika itu terjadi, kami otomatis langsung akan mengantisipasi,"kata Basri. Sujatmiko