Iklan
TEMPO Interaktif, Makassar:Wakil Presiden Muhamad Jusuf Kalla, Jumat (27/5) ini meresmikan Mesjid Raya Makassar. Mesjid megah ini berdiri bersebelahan dengan kediaman orang tua Jusuf Kalla yang terletak di Jalan Andalas No.2 Kota Makassar. Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menyatakan, Mesjid Raya ini telah mengalami beberapa kali renovasi sejak mulai diresmikan penggunaanya pada 1949. Walaupun bukanlah mesjid yang terlalu kuno, menurut Kalla, mesjid ini memiliki sejarah yang panjang. Bahkan, pada sekitar 1950-an, disaat penduduk Kota Makassar baru sekitar 200-300 ribu orang, mesjid ini pernah disebut sebagai mesjid terbesar di Indonesia. "Mesjid ini bisa memuat 10-12 ribu orang,"katanya. Namun, karena dibangun dalam kondisi yang darurat, tentu saja kondisi mesjid ini tidak terlalu baik sehingga beberapa kali memerlukan renovasi. Selama kurang lebih 40 tahun, menurut Kalla, ia dan keluarganya tinggal di samping mesjid tersebut. "Sehingga saya merasa menyatu dengan mesjid ini," katanya. Kalla juga bercerita bahwa ayahnya H. Kalla selama kurang lebih 30 tahun menjadi bendahara mesjid tersebut. "Dan saya menjadi asisten bendahara," katanya. Mesjid Raya ini memulai pembangunan dan peletakan batu pertamanya pada Oktober 1999 hingga diresmikan pada hari ini. Menurut Kalla, rencana awal pembangunan Mesjid Raya membutuhkan biaya Rp 7 miliar. Namun, anggarannya membengkak menjadi Rp 25 miliar yang dapat terlaksana berkat bantuan masyarakat dan jamaah Kota Makassar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemda Kota Makassar.Total luas bangunan mesjid ini adalah 10.500 meter persegi dengan luas lokasi 1,7 hektar. Tinggi menara Mesjid Raya ini 66,66 meter dengan pucuk kubah 36 meter dan memiliki kapasitas daya listri 140 ribu watt. Mesjid Raya kni dapat menampung 10 ribu orang jamaah. Di akhir sambutannya, Kalla berpesan pada jamaah dan masyarakat Kota Makassar untuk merawat mesjid tersebut. Mesjid, bukan hanya tergantung pada bangunan fisiknya. "Tapi bagaimana mengisinya dengan kegiatan amal ibadah,"katanya. Ia juga meminta mesjid ini menjadi mesjid yang umum, yang artinya tanpa ada batasan golongan manapun. Seusai meresmikan Mesjid Raya dilanjutkan Salat Jumat. Seusai Salat Kalla disambut oleh ribuan masyarakat Kota Makassar yang ingin melihatnya dan berjabat tangan dengan putra Makassar itu. Dimas Adityo
Iklan
