Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panglima TNI Harapkan Penyelesaian Diplomasi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto mengharapkan penyelesaian masalah konflik perbatasan antara Malaysia dan Indonesia di perairan sekitar Sulawesi, Ambalat, tidak diselesaikan dengan cara kekerasan dengan pengerahan kekuatan militer dari masing-masing negara. "Kalau memang bisa diselesaikan secara diplomasi, yaitu yang terbaik, yang kami (TNI) inginkan (juga) oleh pemerintah Indonesia maupun Malaysia,"kata Sutarto kepada wartawan usai rapat tertutup dengan Menteri Pertahanan di ruang rapat Dephan, Kamis (10/3).Sutarto menyatakan dalam rapat tertutup antara dirinya dan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono masalah Ambalat juga tidak dibicarakan secara khusus."Ambalat tidak (kami) bicarakan karena itu di luar porsi kami untuk bicara. Itu kan lebih pada keputusan politik untuk menyelesaikan,"katanya. Tetapi, penyelesaian konflik perbatasan tersebut memang sebaiknya dirampungkan melalui jalur diplomasi. "Kalaupun penyelesaian secara damai lewat jalur diplomasi tidak bisa dilakukan, artinya akan ada pertumpahan darah, kami (TNI) masih akan menunggu juga,"kata Sutarto.Menanggapi hasil pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia dan Malaysia semalam yang hasilnya bahwa pemerintah RI dan Malaysia sepakat untuk menyelesaikan secara damai, Sutarto menyatakan bahwa hasil pertemuan tersebut memang yang terbaik. "Suatu permasalahan tidak harus diselesaikan secara kekerasan atau kekuatan senjata. Diplomasi yang terbaiklah karena bagaimanapun juga konflik fisik selalu membawa korban,"katanya.Namun Sutarto tetap memberikan syarat bahwa penyelesaian secara diplomatik bisa dilakukan asalkan tanpa merugikan bangsa indonesia. "Kalau itu (diplomasi) bisa dilakukan dengan baik tanpa merugikan bangsa ini, maka itu yang harus kita lakukan,"kata Panglima.Kalau dialog dan perundingan dilakukan, lanjut Sutarto, cost-nya akan menjadi lebih rendah dan korban bisa dikurangi."Tetapi jangan samapi karena dialog ini kita menurunkan (tawaran) apa yang menjadi hak kita," katanya.Mengenai tim teknis yang dibentuk kedua negara untuk menyelesaikan masalah perbatasan Sutarto menyatakan, tim tersebut sudah sewajarnya ada untuk membahas dan memastikan klaim kedua belah pihak dikaitkan dengan masalah hukum internasional. "Keabsahannya, tim itu yang bicara karena mereka yang memahami masalah undang-undang kelautan internasional," kata dia.Dalam rapat tertutup itu juga membicarakan tentang review rencana program pembangunan TNI ke depan. Diakui Sutarto, selama ini kendala utama yang dihadapi TNI adalah masalah keterbatasan anggaran sehingga untuk melakukan tugas-tugas di bidang pertahanan TNI hanya terfokus pada bagaimana menghadapi tugas atau ancaman riil yang saat ini dihadapi. "Sementara pembangunan kekuatan militer itu tidak hanya sekedar memperhitungkan ancaman riil tetapi juga bagaimana agar supaya kekuatan militer itu bisa memberikan efek pada negara lain,"katanya.Berbeda dengan pendapat praktisi Hukum Adnan Buyung Nasution, yang menyatakan upaya penyelesaian dengan cara damai atau diplomasi tetap harus didukung oleh kekuatan militer. "Percuma kita berdiplomasi kalau kita tidak ada kekuatan fisik militer yang menunjukkan kita berdaulat," kata Adnan Buyung kepada wartawan usai diskusi Kamisan Radio 68 H di Sahid Jaya Hotel, hari ini. Agus Supriyanto
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

15 hari lalu

Pertemuan antara Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto pada 4 April 2024. Facebook/Anwar Ibrahim
Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.


Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.


SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

8 Januari 2024

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI


Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi pabrik mainan JSP, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2023. Dalam programnya, Pasangan Ganjar-Mahfud bertekad menyediakan 17 juta lapangan kerja baru termasuk untuk lulusan SMK/SMA dengan menggandeng sejumlah industri. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.


4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan penyiraman pada bagian hidung helikopter saat serah terima Helikopter Angkut Berat H225M dan Full Flight Simulator H225M di Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 1 Desember 2023. Menhan menyerahkan alutsista terbaru Helikopter Angkut Berat H225M dan Full Flight Simulator H225M yang akan ditempatkan di Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sendjaja untuk memperkuat pelaksanaan tugas-tugas TNI AU. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.


Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang


Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

PT Pindad melakukan tes pada FNSS Marine Assault Vehicle (MAV) Zaha (Zirhli Amfibi Hucum Araclari) yang merupakan kendaraan lapis baja amfibi yang dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Turki FNSS. FNSS Zaha Marine Assault Vehicle dikembangkan oleh FNSS untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Turki. Foto : FNSS
Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.


Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan bersama pemilik minimarket Domart, Wachidal Mustafa Dimyani meresmikan pembukaan Domart di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 7 Juni 2023.
Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia


Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu Juni 2023.
Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.


Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan