Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Buyat Menanti Episode Baru

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:"Apakah pemerintah akan menunggu jatuh korban lebih banyak?" Pertanyaan ini mengapung di udara. Para anggota Komisi VII DPR mendengarkan ucapan Mansyur, seorang perwakilan warga Teluk Buyat, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Bersama beberapa warga lainnya, Senin (6/12) Mansyur menyambangi anggota dewan yang terhormat, menyampaikan langsung aspirasinya.Didampingi beberapa organisasi non pemerintah, perwakilan warga Teluk Buyat datang untuk minta kejelasan seputar tindak lanjut penanganan pencemaran Teluk Buyat. Mereka diemui di ruang tamu komisi VII dan ditemui beberapa anggota komisi ini, termasuk bekas Menteri Lingkungan Hidup Sony Keraf dan seniman Guruh Sukarnoputra. Kepada anggota dewan, Mansyur menerangkan bahwa keadaan masyarakat di Teluk Buyat tidak menjadi lebih baik, meskipun sudah ada sikap resmi pemerintah yang menyatakan ada pencemaran di Teluk Buyat. Saat ini menurut Mansyur, timbul bencana baru disana, yakni diare. Hellen Pitoy, Sekertaris Badan Koordinasi Masyarakat Korban Tambang mengatakan, kasus ini banyak menimpa ibu-ibu dan anak-anak. Mereka kata Hellen, tidak hanya muntah darah, tapi juga mengeluarkan darah saat buang air besar.Kepada anggota dewan, warga Teluk Buyat tak hanya memaparkan kondisi kesehatan warga di kampung mereka. Juga menceritakan sikap Pemerintah Daerah Sulawesi Utara, khususnya Gubernur yang menurut perwakilan warga, tidak mengakui hasil kajian tim teknis Buyat. Syafrudin, seorang perwakilan warga Buyat menyatakan, Pemerintah Daerah bukannya memberi perhatian, malahan tidak memberi bantuan.Karenanya, kata Syafrudin, warga Buyat yang menemui Komisi VII DPR hari ini meminta DPR untuk mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun program jangka panjang. "Misalnya, merelokasi masyarakat dan memecahkan masalah air minum," ucap Syafrudin. Usai warga Buyat dan LSM menyatakan keinginanannya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Sony Keraf, menjanjikan permasalahan ini akan dibahas di rapat pleno DPR. "Penanganan kasus Buyat harus menjadi langkah terpadu," tegas Sony.Menurut Sony, komisi VII sepakat dengan pemerintah pusat yang menyatakan mendukung kesimpulan hasil kerja tim teknis yang dikuatkan tim vertifikasi. Komisi VII selanjutnya kata Sony, sepakat dengan pemerintah untuk mengontrol proses pengadilan terkait kasus pencemaran Teluk Buyat. "Kalau ada keraguan data, tuangkan saja di pengadilan," tegas Sony.Selain itu, Sony menyadari bahwa persoalan Buyat tersangkut dengan aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Karenanya, kata Sony, Newmont diharuskan mengevaluasi kondisi pasca tambang selama 30 tahun kedepan. Sony juga berjanji akan mengingatkan pemerintah daerah untuk satu suara dengan permintah pusat dalam menangani masalah ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat Buyat. Zaenal Arifin, anggota Komisi VII lain dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan, dalam evaluasi pasca tambang, Newmont pernah menyatakan kesediannya untuk merelokasi penduduk jika diperlukan. Tentang sikap pemda yang tidak sejalan dengan pemerintah pusat, Zaenal, berjanji akan membuat surat ke presiden dan mengadukan soal ini. Tak hanya itu, menurut Zaenal, tiga menteri terkait yaitu menteri kesehatan, menteri lingkungan dan menteri ESDM akan diingatkan tentang kewajibannya atas masalah ini.Rr.Ariyani
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

30 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.


KLHK Sita 55 Kontainer Berisi Kayu Ilegal di Pelabuhan Teluk Lamong

31 hari lalu

Ilustrasi Kayu ilegal atau Illegal Logging. Kredit: Komunika Online
KLHK Sita 55 Kontainer Berisi Kayu Ilegal di Pelabuhan Teluk Lamong

Sebanyak 767 meter kubik kayu ilegal dilindungi merupakan jenis ulin, meranti, bengkirai, dan rimba campuran. Datang dari Kalimantan Timur.


CSIS Sebut Program Biodiesel B35 dan B40 Gibran Berpotensi Rusak Lingkungan

22 Januari 2024

Lahan perkebunan Sawit  di Gane Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 23 Januari 2023. (FOTO/Budhy Nurgianto)
CSIS Sebut Program Biodiesel B35 dan B40 Gibran Berpotensi Rusak Lingkungan

Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyoroti pernyataan calon wakil presiden nomor urut 3 Gibran Rakabuming ihwal Biodiesel B35 dan B40 dalam Debat Cawapres semalam. Gibran mengklaim program tersebut terbukti menurunkan impor minyak dan mendorong nilai tambah dan lebih ramah lingkungan.


Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Seorang penambang membawa 2 jerigen minyak solar yang telah diolah di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi
Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.


Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Ilustrasi pembalut. Freepik.com
Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan


Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut Abyadi Siregar memberi keterangan terkait pencemaran lingkungan yang dilakukan PT GSA pada Senin, 9 Oktober 2023. Foto: Istimewa
Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.


Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Pandawara Group. Instagram/PandawaraGroup
Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi


Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.


5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

Berikut ini penyakit polusi udara yang bisa menyerang warga Jabodetabek. Foto: Canva
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.