Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi Semanggi Jangan Dilupakan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Keluarga Bernardinus R. Norma Irmawan, yang biasa dipanggil Wawan, salah satu korban tragedi Semanggi I, memperingati enam tahun perginya Wawan, hari ini (10/11) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Joglo, Jakarta Barat. "Kami terus memperjuangkan penyelesaian hukum atas peristiwa ini," kata Ny. Sumarsih Arief Priyadi, ibunda Wawan. Hari ini juga, ia ditemani KONTRAS dan FAMSI (Front Aksi Mahasiswa Semanggi) mendatangi Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk meminta pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) ad hoc dibuka untuk kasus ini.Peristiwa Semanggi I, terjadi pada 13 November 1998. Saat itu, mahasiswa bentrok dengan aparat hingga memakan korban 17 orang. Wawan tewas ditembak peluru tajam tepat di jantung dan paru-paru kirinya. Saat itu ia hendak menolong korban di lokasi. Tragedi Semanggi adalah kelanjutan dari demonstrasi damai mahasiswa Trisakti yang berbuntut rusuh hingga menewaskan empat orang, pada 12 Mei 1998. Ziarah dan orasi di TPU Joglo sengaja dilaksanakan hari ini karena 13 November 2004 bertepatan dengan malam takbiran. Dalam acara ziarah ini, Ny. Sumarsih mengatakan ia ingin agar peringatan tragedi Semanggi tidak dilupakan orang. Ia menganggap peristiwa ini sebagai pelanggaran HAM. "Hidup dan mati di tangan Tuhan, tapi cara Wawan tewas harus diselesaikan di pengadilan," kata Ny. Sumarsih.Setelah 6 tahun berlalu, Ny. Sumarsih yang ditemani adik Wawan satu-satunya, Irma, mengatakan bahwa ia selalu memelihara harapan, sekecil apapun, supaya dapat bertahan dan meneruskan perjuangan. Ia ingin agar perjuangan ini mempunyai makna dan menjadi simbol kemanusiaan supaya pelanggaran yang sama tidak terulang. Usman Hamid, Koordinator KONTRAS, mengatakan dalam 6 tahun ini beberapa kali terjadi pergantian pemerintah. "Perubahan yang telah terjadi belum mewujudkan mimpi pejuang tahun 1998," katanya. Orasi mahasiswa Universitas Katolik Atmajaya dalam wadah FAMSI ini dipimpin Lamgiat, 22 tahun, mahasiswa Fakultas Hukum Angkatan 2001 Universitas Katolik Atmajaya. Mereka menyanyikan lagu Gugur Bunga sambil membawa spanduk bertuliskan "Tolak UU KKR sebagai Bentuk Pengampunan Bagi Para Jenderal Pelanggar HAM". FAMSI sendiri memiliki 4 tuntutan, yaitu: penuntasan tragedi Trisakti, Semanggi I, dan II di pengadilan HAM ad hoc; menolak UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sebagai proses pengampunan bagi para jenderal pelanggaran HAM; menuntaskan pelanggaran-pelanggaran HAM di Indonesia; dan menegakkan supremasi hukum dan HAM di Indonesia.UU KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi), menurut Ny. Sumarsih, ada karena UU no. 26 Tahun 2000 yang mengatur kasus pelanggaran HAM. Namun menurutnya, UU KKR ini malah memberikan imunitas pada pelaku. "Dalam UU KKR, ada pasal yang menyinggung tentang saling memaafkan," kata dia.Ziarah dan orasi ini dilanjutkan dengan upaya mengadakan pressure ke Kejagung. Menurut Lamgiat, mereka telah menemui juru bicara Kejagung hari ini. Pihak Kejagung mengatakan bahwa posisi Kejagung di bawah pemerintah, jadi wewenangnya ada di tangan presiden. FAMSI memberikan solusi untuk membentuk komisi yang membahas masalah ini untuk dibawa ke presiden. Menurut Lamgiat, komisi ini direncanakan terdiri dari Kejagung dan Komnas HAM. Pihak Kejagung belum dapat memberikan janji akan hal ini. "Yang penting sudah ada kemauan," kata Lamgiat kepada Tempo melalui wawancara telepon. Mereka akan menagih janji ini pada 10 Desember 2004.Fanny Febiana - Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Angkat Kartu Merah di Aksi Kamisan, Ini Profil Sumarsih: Teguh Cari Keadilan untuk Anaknya

40 hari lalu

Ibunda mendiang Bernardinus Realino Norma Irmawan (Wawan), salah satu korban dari Tragedi Semanggi I, Maria Catarina Sumarsih menghadiri acara tabur bunga di Universitas Atmajaya, Jakarta, Senin, 14 November 2022. Tabur bunga itu untuk memperingati 24 tahun Tragedi Semanggi I yang kasusnya sampai saat ini belum tuntas. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Angkat Kartu Merah di Aksi Kamisan, Ini Profil Sumarsih: Teguh Cari Keadilan untuk Anaknya

Unggahan di Aksi Kamisan terbaru Sumarsih mendapat komentar banyak pihak, salah satunya fotografer Darwis Triadi.


Pengunjung Konser Salam Metal Tulis Pesan Usut Kasus Penculikan Aktivis 1998

54 hari lalu

Seorang peserta Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud Menang Total menulis pesan berisi harapan kepada pasangan nomor urut 3 itu di sebuah mading yang diinisiasi Sat Set Movement di pelataran Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Februari 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pengunjung Konser Salam Metal Tulis Pesan Usut Kasus Penculikan Aktivis 1998

Pengunjung Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud Menang Total bisa mengisi mading untuk dituliskan berbagai pesan dari masyarakat.


Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.


Profil Sumarsih Pencari Keadilan untuk Anaknya di Setiap Aksi Kamisan hingga 17 Tahun Ini

19 Januari 2024

Maria Catarina Sumarsih, ibunda dari Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan) mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas dalam peristiwa Semanggi I. TEMPO/Subekti
Profil Sumarsih Pencari Keadilan untuk Anaknya di Setiap Aksi Kamisan hingga 17 Tahun Ini

Kisah Sumarsih, pencari keadilan untuk putranya yang terbunuh pada Tragedi Semanggi I. Sumarsih salah seorang penggerak Aksi Kamisan.


Ganjar Pranowo Sebut UU KKR untuk Atasi Masalah Pelanggaran HAM, Apakah Itu?

16 Desember 2023

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat pertama Capres 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut UU KKR untuk Atasi Masalah Pelanggaran HAM, Apakah Itu?

Capres Ganjar Pranowo menyebut masalah pelanggaran HAM bisa dirampungkan dengan menghidupkan kembali RUU KKR. Apa itu?


Soal HAM Jadi Isu Debat Capres Cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

12 Desember 2023

Jaringan Solidaritas Korban untuk Kekerasan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 4 Mei 2023. Aksi Kamisan ke-772 tersebut bertemakan 25 Tahun Reformasi Tegakan Supermasi Hukum dan HAM. Massa aksi menuntut pemerintah berkomitmen menegakan agenda reformasi dan amanat konstitusi. Menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat. Memenuhi hak-hak korban dan keluarga korban pelanggaran HAM berat secara menyeluruh. TEMPO/Subekti.
Soal HAM Jadi Isu Debat Capres Cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

Masalah HAM menjadi isu debat capres cawapres Pemilu 2024 hari ini. Apa saja pelanggaran HAM berat yang masih jadi pekerjaan rumah pemerintah?


Mahfud MD Pastikan Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kejahatan HAM Masa Lalu Tetap Berjalan

27 Juni 2023

Menkopolhukam Mahfud MD memberikan ketetangan saat pembentukan Tim Percepatan Reformasi Hukum di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023. Dalam keteranganya Mahfud membentuk tim ini sampai 31 Desember untuk melakukan riset seperti dugaan korupsi di lingkungan peradilan, masalah konflik agraria, hingga mafia hukum, anggota tim Najwa Shihab juga menegaskan akan tetap bekerja secara independen karena mayoritas diisi oleh kalangan masyarakat sipil. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mahfud MD Pastikan Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kejahatan HAM Masa Lalu Tetap Berjalan

Mahfud MD menyebutkan UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi tetap dibutuhkan untuk masa yang akan datang.


Benarkah Cita-cita 25 Tahun Reformasi Luntur di Era Jokowi?

15 Mei 2023

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (ketiga kanan) menyapa peserta pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 14 Mei 2023. Dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo menerima tiga nama bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto serta empat nama bakal calon wakil presiden yakni Mahfud MD, Moeldoko, Arsyad Rasyid, dan Sandiaga Uno berdasarkan hasil Musra. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Benarkah Cita-cita 25 Tahun Reformasi Luntur di Era Jokowi?

Berbagai kasus pelanggaran ham berat masih banyak yang belum tuntas hingga 25 tahun reformasi. Kualitas demokratisasi juga jadi sorotan.


6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

12 Mei 2023

Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma
6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

Para mahasiswa pada aksi unjuk rasa Mei 1998 menyuarakan 6 tuntutan dalam reformasi. Apakah hari ini sudah selesai?


Masih Ingat Tragedi Trisakti 25 Tahun Lalu? Begini Kejadian yang Menewaskan 4 Mahasiswa Universitas Trisakti

12 Mei 2023

Mahasiswa dengan foto korban tragedi Mei mengikuti Peringatan 18 Tahun Tragedi 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta, 12 Mei 2016. Kegiatan tersebut untuk mengenang kembali empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas dalam aksi memperjuangkan reformasi. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Masih Ingat Tragedi Trisakti 25 Tahun Lalu? Begini Kejadian yang Menewaskan 4 Mahasiswa Universitas Trisakti

Hari ini, 25 tahun silam, terjadi Tragedi Trisakti. Empat mahasiswa Universits Trisakri tewas dalam aksi demonstrasi menuntut reformasi. Siapa mereka?