Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megawati Tidak Mau Berandai-Andai

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon Presiden Megawati Soekarnoputri menyatakan, hasil pemilihan umum presiden putaran II akan dapat cepat diketahui dibandingkan hasil putaran I lalu. Pertimbangannya, putaran II hanya diikuti dua pasang calon presiden dan wakil presiden. "Karena calonnya hanya dua pasang, karena itu saya dapat memperkirakan hasil sementara itu bisa lebih cepat (diketahui) dibandingkan pemilihan putaran I," kata Megawati Soekarnoputri usai menggunakan hak pilihnya, di rumahnya di Kebagusan Jakarta Selatan, Senin (20/9) siang. Tapi dia tidak dapat memperkirakan berapa persen suara yang akan diraihnya pada pemilu putaran II ini. Hal ini diungkapkannya menangggapi pernyataan capres Soesilo Bambang Yuhoyono usai melakukan pencoblosan di kediamannya, Cikeas Kabupaten Bogior yang menyatakan dirinya kemungkinan akan meraih 60 persen suara."Kalau saya sih, nggak usah tegang lah. Tunggu saja hasil sementaranya, saya kira itu lebih baik," kata Megawati. Dia menambahkan, "Tidak bisa, belum apa-apa sudah memberikan statement. Marilah bersama-sama menunggu dengan sabar."Megawati juga menolak menjawab pertanyaan mengenai apa sikap yang diambilnya bila kalah nanti. "Senangnya misal-misal, ya nanti, tunggu," katanya.Sebagai presiden, Megawati juga menyatakan, dirinya bersyukur dan gembira melihat antusiasme masyarakat menggunakan hak pilih dalam pemilihan presiden tahap II ini. "Saya melihat di TPS ini (tempat Megawati mencoblos), warga sekitar sini menunjukkan antusiasmenya untuk ikut menggunakan hak pilihnya. Begitu juga saya mendengar, selama di perjalanan (ke TPS), laporan dari daerah yang mengatakan TPS - TPS penuh dengan warga yang datang untuk menggunakan hak pilih," katanya. Karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas kesadaran tersebut. "Sehingga kita tinggal menunggu hasil yang akan didapat," katanya.Di tempat yang sama, suami Megawati, Taufik Kiemas menyatakan dirinya yakin duet Mega - Hasyim akan menang pada pemilu kali ini. Meski optimis, dia juga menyatakan kubu Megawati siap menerima kekalahan. Taufik tidak mau berandai-andai langkah apa yang akan dilakukan bila Megawati nanti kalah. "Kita belum bisa ngomong kesana, yakin bakal menang kok. Kalau tidak menang, pasti harus mendukung yang menang," katanya. Dia juga yakin, kubu Megawati dan pendukungnya akan menerima dengan ikhlas bila Mega - Hasyim kalah. Dan menepis perkiraan akan bakalnya timbul kekacauan akibat kekalahan tersebut. Taufik juga menolak menyebutkan susunan calon menteri pemerintahan mendatang, bila Megawati yang terpilih sebagai Presiden. "Saya tidak mau ngomong itu dulu," katanya.Saat ini, sejumlah ketua dan pengurus partai politik pendukung Koalisi Kebangsaan berdatangan ke rumah Megawati. Mereka misalnya, Ketua Umum partai Golkar yang sekaligus Ketua Koalisi Kebangsaan Akbar Tandjung bersama beberapa pengurus teras partai, Theo sambuaga, Bomer Pasaribu Ruli Khairul Azwar dan Ruhut Sitompul. Sedangkan dari Partai Persatuan Pembangunan, terlihgat Ketua Umumnya, Hamzah Haz datang bersama Alimarwan Hanan dan Endin Sofihara. Dari Partai Damai Sejahtera, ada Ketuanya, Ruyandi Hutasoit dan Martin Parengkun. Sedangkan dari Partai Bintang Reformasi terlihat salah satu ketuanya, Bursah Zarnubi. Sedangkan pengurus PDI Perjuangan, tampak hadir Pramono Anung, Heri Akhmadi, dan Panda Nababan. Mereka datang untuk bersama-sama mengikuti hasil sementara penghitungan suara dan membahas beberapa langkah yang akan dilakukan ke depan. Sedangkan Megawati sendiri, direncanakan tetap berada di rumahnya di Jalan Kebagusan, hari ini, untuk mengikuti hasil sementara penghitungan suara di seluruh Indonesia. Yura Syahrul - Tempo
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan salam hormat kepada Capres nomor urut 2 Ganjar pranowo disaksikan Capres dan Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar usai Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.


Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Tahanan mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.


Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran

15 Mei 2023

Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera di luar markas Partai AK, di Ankara, Turki 15 Mei 2023. REUTERS/Umit Bektas
Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran

Baik Erdogan maupun pesaingnya Kemal Kilicdaroglu tidak mampu menyapu ambang 50% yang dibutuhkan untuk menghindari putaran kedua Pemilu Turki.


Presiden WNI Asli, Anggota DPR: Mungkin Cuma Pithecanthropus

7 Oktober 2016

TEMPO/Hariandi Hafid
Presiden WNI Asli, Anggota DPR: Mungkin Cuma Pithecanthropus

Menanggapi usulan PPP agar calon presiden dan wakil presiden WNI asli, anggota DPR: yang bisa menjadi Presiden RI hanya Pithecanthropus erectus.


Blusukan Gaya Baru Jokowi: E-Blusukan  

8 Agustus 2014

Joko Widodo didampingi Rini Soewandi (kiri) usai resmikan Kantor Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, 4 Agustus 2014. Kantor tersebut jadi tempat persiapan pemerintahan transisi dari SBY hingga pelantikan 20 Oktober, termasuk pembentukan kabinet dan APBN 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Blusukan Gaya Baru Jokowi: E-Blusukan  

Ketika menjabat presiden, ia mengaku tak dapat melakukan blusukan ke 34 provinsi.


Kasus Obor Rakyat, Polisi Minta Kesaksian Jokowi  

11 Juli 2014

Sampul Obor Rakyat edisi ke-IV. TEMPO/M. Syarrafah
Kasus Obor Rakyat, Polisi Minta Kesaksian Jokowi  

Kesaksian itu diperlukan agar tersangka bisa dijerat dengan pasal pencemaran nama baik.


IPW Minta Polisi Hentikan Peredaran Obor Rakyat  

1 Juli 2014

Sampul tabloid obor rakyat. (oborrakyat)
IPW Minta Polisi Hentikan Peredaran Obor Rakyat  

Menurut Neta, peredaran tabloid Obor Rakyat yang masih terjadi di daerah-daerah sudah meresahkan masyarakat.


NasDem Tak Akan Recoki Pemilihan Cawapres Jokowi

1 Mei 2014

Partai Nasdem secara resmi menyatakan dukungannya dan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dengan mengusung Jokowi sebagai capres pada Pemilu Presiden 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
NasDem Tak Akan Recoki Pemilihan Cawapres Jokowi

Para Cawapres telah dan akan bertemu dengan Surya Paloh.


Citra Aburizal di Twitter Negatif, Prabowo Positif  

16 Januari 2013

Aburizal Bakrie di SMAN 1 Kuningan, Jawa Barat, Rabu (5/12). TEMPO/Deffan Purnama
Citra Aburizal di Twitter Negatif, Prabowo Positif  

"Aburizal memang banyak disebut di Twitter dan Facebook, tapi sentimen percakapannya cenderung negatif," kata Yose Rizal,


Aburizal Bakrie Capres Paling 'Juara' di Twitter  

16 Januari 2013

Aburizal Bakrie. TEMPO/Subekti
Aburizal Bakrie Capres Paling 'Juara' di Twitter  

Di ranah sosial media, Ketua Umum Partai Golkar itu mengalahkan para calon presiden lainnya, seperti Prabowo Subianto atau Mahfud Md.