Namun Hassan enggan memberikan tanggapan lebih lanjut atas hal itu. “Itu urusan orang Timtim apakah pasukan PBB mau diperpanjang atau tidak. Tidak ada hubungannya dengan kita,” tutur dia. Apalagi, Indonesia sudah sangat realistis dengan menerima kenyataan bahwa Timor Timur bukan bagian dari Indonesia. Indonesia akan melangkah ke depan, melupakan problem masa lalu dan membina hubungan bertetangga yang baik.
Sebelumnya, menurut Hassan, ada pembicaraan DK PBB tentang kemungkinan perpanjangan misi UNTAET dan pasukan keamanan PBB di Timor Timur. Saat ini, Singapura sedang menjadi anggota DK PBB dan melontarkan pernyataan bahwa ada ancaman Indonesia di Timtim.
Indonesia, Hassan memaparkan, pasti akan meminta klarifikasi atas pernyataan Singapura itu. “Apakah ada bukti bahwa milisi yang melakukan itu (ancaman). Buktinya di Timor Barat saja aman, sejak September tidak ada insiden apapun, seperti penyelundupan milisi,” kata dia. Padahal Indonesia sudah melakukan kebijakan seperti melucuti senjata milisi.
Namun seandainya kegiatan milisi tersebut memang benar, jumlahnya juga tidak akan besar. Dan itu tidak cukup dijadikan alasan sebagai ancaman terhadap Timor Timur. (Retno Sulistyowati)
Baca Juga: