Agum mengatakan, dirinya tidak mempermasalahkan siapapun yang menjadi wapres jika dia tidak terpilih menjadi wapres. Bagi dia, yang penting antara presiden dan wakil presiden harus kompak dan dapat bekerjasama membentuk suatu tim yang terkumpul dalam suatu kabinet sehingga krisis yang dihadapi saat ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan itu, Agum mengaku saat ini dirinya sedang berkonsentrasi untuk mensosialisasikan hasil sidang istimewa (SI) MPR kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang menolak SI dan hasil-hasilnya. Hal ini dilakukannya sambil menunggu adanya keputusan dari presiden mengenai penunjukkan orang yang akan menggantikan dirinya sebagai Menko Polsoskam.
Seperti diketahui, selain Agum yang dicalonkan oleh Fraksi Daulat Umat, Fraksi Partai Golkar juga mencalonkan Ketua Umumnya sebagai wapres. Sedangkan, Fraksi Persatuan Pembangunan mencalonkan Ketua Umum-nya Hamzah Haz sebagai wapres. Begitu juga dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dicalonkan fraksinya F-BB menjadi wapres. Selain nama-nama tersebut juga muncul Siswono Yudohusodo yang dicalonkan oleh Fraksi Utusan Golongan dan Susilo Bambang Yudhoyono yang dicalonkan oleh Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia (F-KKI). (Nurakhmayani)