Bimantoro datang sekitar pukul 09.30 WIB, satu jam lebih cepat dari kedatangan Chaeruddin, karena Wakapolri harus bertemu dengan Presiden Abdurrahman Wahid dahulu di Istana Negara Jakarta.
Rapat di Mabes Polri yang berlangsung tertutup ini merupakan rapat internal sekaligus mengklarifikasi masalah kontroversial yang muncul belakangan ini di kalangan Polri. Ini dijelaskan oleh Kepala Badan Humas Polri, Irjen (Pol.) Didi Widayadi, kepada pers usai rapat internal yang selesai pada pukul 11.30.
Didi mengungkapkan bahwa rapat itu membahas mengenai sikap Polri untuk lebih konsisten melaksanakan tugas sebagai alat negara dan penegak hukum. “Tidak ada keraguan sedikitpun dalam menjalankan fungsinya itu,” ujarnya.
Mengenai persoalan kontroversi antara Bimantoro dan Chaeruddin, menurut Didi, sudah menjadi pemikiran bersama antara kedua petinggi Polri itu “Diharapkan dalam waktu dekat permasalahannya dapat diselesaikan dengan baik,” paparnya. Menrut Didi, persoalan akuntabilitas dan legalitas adalah permasalahan yang krusial di Mabes Polri demi menjaga kepercayaan dari masyarakat.
Ketika ditanya siapa penanggung jawab kepolisian saat ini, Didi menegaskan bahwa sampai saat ini hal itu tetap dipegang oleh Kapolri non aktif Jendral Bimantoro. Menurut dia, telah menjadi kesepakatan di kepolisian bahwa masalah antara Bimantoro dan Chaeruddin adalah masalah etika moral institusi. Diharapkan integritas dari keduanya yang cukup matang dan arif sehingga bisa menyelesaikan persoalan tanpa mengganggu mekanisme kerja kepolisian. (Istiqomatul Hayati)