Sekitar pukul 16.15, Ketua Pansus Trisakti dan Semanggi I_II, Panda Nababan, menemui para mahasiswa di luar gerbang DPR setelah sebelumnya lima orang delegasi mahasiswa dipimpin Andre Rosiade menemui mereka di ruang rapat Pansus. Dalam orasinya, Panda Nababan mengatakan prihatin karena selama tiga tahun kasus Trisakti belum juga terungkap. “Ini mengganggu pikiran kita,” uajar Panda yang dibalas mahasiswa dengan teriakan tidak simpatik.
Pertemuan Pansus hari merupakan pertemuan terakhir antara Komnas HAM dengan Pansus Trisakti, “Minggu depan, kita akan menyampaikan hasil rumusan Pansus kepada sidang paripurna DPR,” kata Panda.Panda mengatakan, Komnas HAM menilai tragedi Trisakti, Semanggi I dan II yang menewaskan mahasiswa, termasuk dalam kategori pelanggaran berat HAM.
Secara pribadi, Panda mengatakan, penegak hukum tidak serius menangani kasus-kasus pelanggaran. “Seperti masalah peluru M 16 yang ditemukan, hasil uji balistiknya belum juga diserahkan,” kata Panda. Ia meminta mahasiswa datang kembali minggu depan sambil melihat hasil kerja yang telah dilakukan Pansus sejak Januari hingga 30 Mei 2001.
Pukul 16.40, rombongan mahasiswa meninggalkan Gedung DPR setelah lima orang wakilnya diterima oleh Pansus. Meski demikian, para mahasiswa masih kecewa dan akan kembali lagi besok. Mereka menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, mereka menuntut agar kasus Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II segera dituntaskan. Kedua, meminta agar Pansus bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya, agar menghindari praktik politik dagang sapi yang menjadikan Pansus sebagai ajang kompromi politik. (Arinto)