Sebaliknya Fatwa menganjurkan agar Presiden Wahid sebaiknya mundur saja. Kalaupun Gus Dur berjanji akan memperbaiki kinerjanya, Fatwa sama sekali tidak akan percaya. Kita kan sudah hapal semua, dalam dan luar negeri, sudah tahu Gus Dur tidak bisa dipegang kata-katanya ujarnya.
Selain tidak bakal dihadiri Amien Rais, Fatwa juga yakin Megawati pun tidak akan datang karena Presiden berkali-kali dianggap telah melecehkan Mega. Keyakinan Fatwa itu didasarkan pada informasi dari sumber yang menurutnya dapat dipercaya yang mengatakan Mega sebenarnya sudah sangat jengkel kepada Presiden Wahid.
Soal ide pemisahan fungsi kepala negara dengan kepala pemerintahan, menurut Fatwa, baru merupakan ide yang dikemukakan Ketua DPR Akbar Tanjung dan belum ditindaklanjuti lebih jauh. Belum dibicarakan dengan partai-partai lain, kata Fatwa.
AM Fatwa mengaku pernah menerima keluhan dari salah satu pimpinan NU berkaitan dengan sikap Presiden Wahid selama ini. Pimpinan NU itu, kata Fatwa, mengeluhkan sikap Abdurrahman Wahid yang menganggap lebih besar dari NU. Bagaimana bisa menasehati Gus Dur, ia menganggap dirinya lebih besar dari NU, kata Fatwa menirukan pimpinan NU tersebut. Namun, AM Fatwa tidak bersedia menyebutkan nama pimpinan NU tersebut. (Anggoro Gunawan)