Menurut Filomeno, rencana pertemuan itu telah dibicarakan dengan Kepala Staf UNTAET Parameswara di Kupang pekan lalu. Kehadiran Parameswara saat itu diKupang untuk mendampingi kedatangan Kapal Motor Patricia Anna Hotung menjemput pengungsi Timtim yang akan kembali ke Timtim. Filomeno lebih jauh mengatakan, dalam pertemuan itu, pihaknya akan membahas berbagai hal terutama yang berkaitan dengan masalah pengungsi dan konstelasi politik Timtim bagi orang Timtim sendiri danmasyarakat internasional.
"Bagi UNTAS, pertemuan itu sangat penting tetapi para pihak harus salingmendengarkan dalam pertemuan itu. Hal-hal yang sangat prinsip dari masing-masing pihak jangan dipersoalkan. Sebab, kalau sudah demikian maka pertemuan itu akansia-sia," kata mantan Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dili itu.
Disebutkan pula bahwa pemilu sebenarnya tidak penting bagi UNTAS. "Yang paling penting bagi kami adalah rerkonsiliasi antarorang Timtim," tandasnya. Menurut dia, kemerdekaan Timtim masih jauh selama belum ada rekonsiliasi. Kalau pun merdeka, kemerdekaan itu harus diakui oleh semua rakyat Timtim.
"Kemerdekaan Timtim tidak bisa diklaim sebagai hak dari kelompok tertentu, misalnya bahwa kemerdekaan itu hak kelompok pro kemerdekaan atau hak kelompok pro otonomi. Itu tidak benar. Kemerdekaan itu hak kedua kelompok ini," kata Filomeno.
Secara terpisah mantan Komandan Sektor A Pasukan Pejuang Integrasi (PPI) Joanico Cesario da Costa Belo mengatakan, rekonsiliasi antarorang Timtim sudah dibahas dalam berbagai pertemuan baik di tingkat lokal seperti pertemuan Dare, tingkat nasional seperti di Bali maupun pertemuan-pertemuan lainnya. "Tetapi tidak pernah ada tindak lanjut dan realisasinya tidak ada. Malahan kesepakatan-kesepakatan dalam pertemuan-pertemuan itu sering dilanggar. "Ini satu hal yang tidak patut," kata Joanico. Alumnus ITB Bogor itu menjelaskan, gencarnyapemulangan pengungsi Timtim ke Timtim yang dimediasioleh IOM dan UNHCR merupakan pilihan masing-masingorang. "Ini bukan hal baru tetapi sejak awal memangkita mendukung upaya pemulangan itu. Sebab, bagaimanapin Timtim adalah tanah kelahiran mereka, biar merekamembangun negeri mereka sendiri. Membangun Timtimadalah kemenangan bersama rakyat Timtim," kataJoanico. (Cyriakus Kiik)