Pemanggilan terhadap Kabais dan Kabakin itu berkaitan dengan operasi intelejen pada saat itu. Operasi itu kan ada dua, ada yang kasat mata dan ada yang tidak kasat mata (intelejen), kata Panda. Dalam hal ini, Pansus akan menanyakan tentang kontribusi intelejen saat itu. Apalagi, peranan intelejen ketika itu memang sangat kuat.
Panda juga mengaku heran dengan pengakuan mantan Kapolda Metro Jaya Noegroho Djajoesman dan mantan Pangdam Jaya Djaja Soeparman tentang adanya pihak ketiga. Seperti diketahui, Nugroho dan Djaja mengaku telah ditelepon oleh sesorang yang menginginkan adanya kerusuhan saat kejadian Semanggi I.
Sayangnya, keduanya tidak tidak mau mengungkapkan identitas penelepon itu. Nugroho hanya bilang bahwa pihak ketiga itu bukan dari militer. Kalau ada pihak ketiga pada saat itu, kok nggak ditangkap, kata dia, heran.
Sementara itu, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen (Purn) Prabowo Subianto akan dipanggil tanggal 28 Februari. Tadi malam, lewat telepon, Prabowo sudah menyatakan kesediaannya untuk datang, kata Panda. (Anggoro)