TEMPO.CO, Mataram - Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) aman dari abu vulkanis asal letusan Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tidak seperti Bandara Ngurah Rai, Denpasar, hingga beberapa bandara di Jawa Timur, BIL malah bisa tetap buka dan beroperasi seperti biasa.
Kepala Stasiun Meterologi Selaparang-BIL Catur Winarti menjelaskan, hal itu bisa terjadi karena sebaran abu atau debu vulkanis dari Gunung Barujari di dalam kawah Gunung Rinjani mengarah ke barat dan barat daya. Adapun BIL terletak di sisi selatan gunung.
"Sebaran angin sampai ke timur wilayah Jawa," kata prakirawan di Stasiun Meteorologi Selaparang-BIL, Petrus Sina Dey Dala, Rabu, 4 November 2015. Dia menjelaskan, ketinggian lontaran debu mencapai 6-7 kilometer di atas permukaan laut.
Airport Operation Departement Head (AODH) BIL Gusbandoro Bambang mengatakan tidak ada masalah dalam penerbangan di BIL ke dan dari Surabaya atau Jakarta. "Yang terkendala hanya rute Denpasar-BIL," ujarnya.
Dampak sebaran debu itu adalah ditutupnya Bandara Ngurah Rai sejak Selasa malam dan sepanjang hari ini, Rabu, 4 November. Bandara Blimbingsari di Banyuwangi juga diputuskan ditutup sepanjang hari ini hingga besok pagi, Kamis, 5 November 2015.
Adapun Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Noto Hadinegoro Jember Edi Purnomo mengatakan penerbangan pesawat penumpang ke Jember dibatalkan, Rabu, 4 November 2015. Alasannya, rute penerbangan Surabaya-Jember tertutup abu atau debu vulkanis anak Gunung Rinjani.
Edi menyatakan belum mengetahui untuk penerbangan Kamis besok. Tapi, yang jelas, sampai pukul 08.00, Rabu pagi, debu memang sudah sampai Banyuwangi. Debu itu dibawa tiupan angin dengan kecepatan 6 kilometer per jam.
"Kami masih memantau terus pergerakan abu seperti apa," kata prakirawan BMKG Juanda, Taufik Hermawan.
SUPRIYANTHO KHAFID | DAVID PRIYASIDHARTA | EDWIN FAJERIAL