TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo mengatakan Panitia Khusus Asap tidak menutup kemungkinan akan melakukan studi banding ke luar negeri. "Bisa ke Brasil atau Amerika," kata dia di Kompleks Parlemen, Kamis, 29 Oktober 2015.
Menurut Edhy, tim itu akan belajar cara antisipasi kebakaran hutan. Dipilihnya Brazil, ucap dia, karena merupakan negara tropis yang banyak memiliki lahan gambut.
Edhy menjelaskan, hutan dan lahan Brazil pun pernah terbakar. "Tapi tidak terbakar setiap tahun," katanya. "Ke Amerika juga dipilih negara tropis yang modern."
Edhy menuturkan, Pansus Asap itu akan disahkan saat rapat paripurna besok, Jumat 30 Oktober 2015. Menurut dia, sepuluh fraksi, yakni PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura, PPP, PKB, NasDem, Golkar, PAN, PKS, dan Demokrat, sudah setuju pembentukan pansus.
Meski asap mulai padam di daerah Kalimantan dan Sumatera akibat hujan, Edhy menambahkan pansus ini akan tetap jalan. "Kami bukan cari asap saja, tapi dampaknya setelah itu," katanya.
Edhy menuturkan, pansus itu akan membahas berbagai macam hal, seperti pencegahan asap. Termasuk cara tradisional petani yang membakar lahan untuk menanam tanamannya. "Kami tidak ingin juga, petani ditangkap karena membakar lahan," katanya. "Padahal itu cara tradisional."
Edhy enggan menjelaskan berapa anggaran yang akan digunakan dalam pansus itu. "Yang jelas sudah ada di pagu anggaran."
HUSSEIN ABRI YUSUF
KETERANGAN RALAT: Judul berita ini diubah dari sebelumnya 'Tak Atasi Asap, Pansus Justru Studi Banding ke Benua Amerika' karena tidak mencerminkan isi dan pernyataan narasumber. Redaksi mohon maaf atas ketidakuratan ini. Hak jawab selengkapnya kami muat di berita ini: 'DPR Jamin Pansus Asap Tak Mencari Kambing Hitam'.
Baca juga:
Wah, Mourinho Tak Jamin Chelsea Masuk 4 Besar, Akan Dipecat?
Jose Mourinho Terpuruk Gara-gara Wanita Cantik Ini?