TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir Said Talib, sudah usai. Ketika sejumlah aktivis memperingati sebelas tahun kematiannya, Kalla menyatakan pemerintah telah mengungkap misteri kematian Munir. "Sudah diselesaikan, jangan lupa kan ada yang masuk penjara terkait kasus pembunuhan itu," kata Kalla, di kantornya, Senin, 7 September 2015. "Si Pollycarpus itu."
Artinya, menurut JK, kasus pembunuhan Munir sudah tak perlu dipermasalahkan kembali. Meski, Pollycarpus dibebaskan, Kalla menilai putusan pengadilan sudah mengungkap dalang pembunuhan itu. "Yang tentukan itu pengadilan kan bukan lembaga swadaya masyarakat. Pengadilan putus begitu, gimana. Ini kan negara hukum bukan negara LSM."
BACA JUGA:
'Ada Calon Ketua Umum PBNU yang Terlibat Pembunuhan Munir'
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?
Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir
Munir Said Talib merupakan aktivis HAM kelahiran Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 dan meninggal 7 September 2004. Dia meninggal saat perjalanan udara dari Jakarta ke Amsterdam, Belanda, dengan pesawat Garuda saat akan melanjutkan studinya di Negeri Kincir Angin itu. Munir dinyatakan diracun dengan arsenik dan meninggal di dalam pesawat saat perjalanan.
Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus pembunuhan itu. Adalah Pollycarpus Budihari Prianto. Namun, terpidana kasus pembunuhan pegiat hak asasi manusia itu telah mengirup udara bebas sejak Jumat, 28 November 2014. Kasus pembunuhan Munir masih menjadi misteri hingga kini.
REZA ADITYA