TEMPO.CO, Bogor - Ketua Yayasan Pembela Tanah Air (Peta) Tinton Suprapto, meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia agar mempermudah proses verifikasi untuk merekomendasikan puluhan pejuang Peta menjadi pahlawan perintis kemerdekaan, atau bahkan pahlawan nasional.
"Sebab, belum tentu semua ahli waris dan keluarga pejuang Peta memiliki dokumentasi dan bukti yang menunjukkan orang tua atau leluhurnya merupakan pejuang yang membela tanah air ini," kata Tinton, saat ditemui di Museum Peta, Jalan Jenderal Soedirman, Kota Bogor, Minggu 16 Agustus 2015.
Dia berharap, pemerintah bersama tim dari Kementerian Sosial, Legiun Veteran Republik Indonesia, Kementrian Pertahanan, dan Tentara Nasional Indonesia melakukan verifikasi dengan menanyakan langsung pada pelaku sejarah yang masih ada, "Saya berharap kesaksian dari pelaku sejarah bisa menjadi salah satu pertimbangan. Saksi sejarah bisa dihadirkan dalam sidang dan seminar untuk menentukan seorang pejuang menjadi pahlawan," kata Tinton.
Tinton mengatakan, salah satu pejuang dan pelaku sejarah yang hingga saat ini belum mendapat pengakuan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan yang diajukan oleh Yayasan Peta pemerintah adalah Soeharto. "Saat ini kami sedang mengajukan Jenderal Soeharto menjadi pahlawan perintis kemendekaan," kata Tinton.
Tinton menyatakan berterima kasih kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor, yang sudah menetapkan dan mengangkat Kota Bogor sebagai kota Pembela Tanah Air. "Bogor dulu menjadi pusat pelatihan tentara Peta," kata Tinton.
M. SIDIK PERMANA