TEMPO.CO, Denpasar - I Dewa Ketut Raka, mantan penjaga rumah Margriet Christina Megawe, sempat mencurigai gelagat aneh ibu angkat Angeline sebelum bocah 8 tahun itu ditemukan tewas membusuk dalam lubang sempit di pekarangan rumah, Rabu, 10 Juni 2015. (Baca: EKSKLUSIF: Eks Satpam Bongkar Gelagat Mencurigakan Margriet)
Dewa Raka mengatakan ada dua gelagat aneh yang dia rasakan saat menjaga rumah Margriet sebelum penemuan jasad Angeline. Kejanggalan pertama, menurut Dewa Raka, penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, memeriksa rumah Margriet hingga berulang kali. (Baca: EKSKLUSIF: Agus Blakblakan Pria yang Dekat dengan Margriet)
Baca juga:
Bela Ibu Angkat Angeline, Farhat Abbas: Jangan Lebay!
Anjing di Rumah Margriet Lebih Sering Makan Ketimbang Angeline
Apalagi, kata Dewa Raka, satu di antara penyidik mengaku memiliki kekuatan supranatural untuk melihat keberadaan Angeline. Kepada Dewa, Brigadir Budi, penyidik itu, mengatakan Angeline sudah meninggal. Untuk membuktikannya, mereka berdua pada Sabtu, 5 Juni 2015, melakukan pemeriksaan ulang. (Baca: TERUNGKAP: Penyebab Kematian Ayah Angkat Angeline)
Pemeriksaan ulang itu dilakukan di sekitar lubang tempat ditemukan jenazah Angeline. Brigadir Budi meminta agar Dewa Raka mencium bau mayat yang kerap dirasakan Budi. Beberapa saat, Dewa Raka mengaku tidak bisa mencium apa pun kecuali bau kotoran ayam.
"Tapi, setelah angin berembus, saya mencium ada bau bangkai. Saat itu kami yakin itu bukan bangkai ayam," kata Dewa Raka. Mereka pun memutuskan untuk menggali tanah sumber bau tersebut. Sayangnya, mereka menggali tanah tepat di sebelah timur lubang penemuan jenazah Angeline. (Simak pula: Margriet Ancam Agus Soal Angeline: Kamu Atau Aku yang Mati?)
Kecurigaannya ini kemudian dilaporkan kepada atasan Brigadir Budi untuk segera dilakukan pemeriksaan lengkap. Laporan ini tanpa sepengetahuan Margriet sebagai pemilik rumah. Malam harinya, Dewa Raka mengetahui kabara bahwa ada petugas keamanan yang menggantikan dirinya lari terbirit-birit karena mengaku bertemu sosok mistis.
Kejanggalan kedua, pada hari yang sama, adalah saat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi ditolak oleh Margriet. Waktu itu Dewa Raka diminta Margriet, melalui Christina, malarang siapa pun masuk rumah tanpa seizin Margriet. "Dalam hati saya heran, Pak Menteri kan hanya ingin membantu tapi, kok, ditutup-tutupi." (Baca juga: TERUNGKAP: Ibu Angkat Angeline Dikenal Pengusaha, Ternyata...)
Sehari kemudian, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana S. Yambise turut berkunjung ke rumah Margriet untuk mencari Angeline. Pada Ahad, 6 Juni 2015, itu, Dewa Raka mengaku berjaga sendirian di rumah Margriet dari pukul 08.00 hingga 24.00 Wita.
Saat itu Margriet sudah tidak tinggal di rumah di Jalan Sedap Malam 2 Nomor 6, Denpasar Timur, dan memilih tinggal di rumah anaknya, Christina, di kawasan Canggu, Kabupaten Badung. "Saya kasih izin masuk Menteri Yohana. Setelah itu, Christina telepon saya dan marah-marah.” (Baca: ANGELINE DIBUNUH: Muncul Laura Pembela Si Ayah Angkat)
Sejak saat itu, kata Dewa Raka, keluarga Margriet tidak pernah lagi pulang ke rumah di Jalan Sedap Malam. "Ternyata dugaan kita semua benar, pada Rabu, 10 Juni, itu ditemukan jenazah Angeline. Saya melihat polisi sudah melakukan evakuasi jenazah," ujar Dewa Raka.
AVIT HIDAYAT