TEMPO.CO , Jakarta: Aparat Kepolisian akhirnya menemukan jasad Angeline terkubur di bawah pohon pisang pekarangan rumahnya. Jasadnya dibalut kain seperti sprei berwarna terang yang telah bercampur dengan warna tanah. Polisi juga menemukan tali dan boneka yang dikubur beserta bocah delapan tahun itu.
Polisi sudah menetapkan Agustinus, eks pembentu ibu tiri Angeline, sebagai tersangka. Namun, juru bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan Margareth Megawe, ibu Angeline, berpotensi menjadi tersangka. Namun, peran Margareth atas kematian Angeline belum dapat dipastikan.
Baca juga:
Angeline Dibunuh: Agus Cuma Mengubur, Siapa Dalangnya?
Kasus Angeline, Kronologi dari Hilang hingga Meninggal
Tragedi Angeline: Begini Polisi Mengendus Busuk dan Si Pelaku
Baca Juga:
Kisah miris dan tragis ternyata bukan dialami Angeline semata. Selama kurun 4 tahun ini, setidaknya 5 kasus pembunuhan sadis terhadap anak-anak yang pernah menggegerkan Indonesia.
14 Maret 2008
Muhammad Yusuf, 42, menemukan kedua anaknya Mutiara Yusuf, 2, dan Fuad Rasyd, 4 bulan, tewas terbujur kaku di kamarnya, di Jalan Sultan Agung, Kalibaru, Bekasi Barat. Ismawati, 38, istrinya menceburkan anaknya ke dalam bak mandi hingga tewas.
Muhammad Yusuf menduga motif pembunuhan itu karena adanya istrinya menduga dia berselingkuh. Selain itu sang istri juga pernah mengidap gangguan jiwa. Sehari-harinya pasangan ini membuka toko kelontong dan jasa binatu.
13 Agustus 2009
Mulyadi, 10, ditemukan tewas membusuk di kontrakan orang tuanya Jalan Galindra RT 05/RW 07, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurut tetangganya, Mulyadi sering dianiaya orang tuanya, Sinyo, ayah korban, seorang supir bajai dan Warsiti berprofesi pengamen.
Mulyadi kerap diminta hasil mengamen oleh orang tuanya. Saat ditemukan jasad Mulyadi, kedua orang tuanya sudah terlebih dahulu pergi. Hingga kini kedua orang tua Mulyadi ditetapkan buron oleh polisi.
15 Januari 2010
Putri Amanda, 2,9, dibekap hingga tewas oleh ibunya, Eci Amanda, 25. Eci mengaku membekap anaknya hingga tewas karena kesal Putri menangis tanpa henti. Putri Amanda dibekap sekitar 30 menit hingga mati lemas di tangan ibunya di kontrakan berukuran 3x3 Jalan Kartini 13, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
14 Oktober 2011
Rahmat Awifi tega membunuh Rianita, 6 tahun, anak dari hubungan gelapnyanya. Gara-garanya, ibunda Rianita meminta pertanggungjawaban Rahmat karena hamil. Rahmat yang emosi kemudian membunuh pacar gelapnya tersebut.
Aksi keji itu berlangsung di rumah kontrakan ibunda Rianti di Cilincing, Jakarta Utara. Rianti yang mengetahui aksi Rahmat bernasib sial diperkosa pacar gelap ibunya dan ikut dibunuh. Kedua korban kemudian dibakar dan dimasukan dalam kardus.
23 Januari 2014
Elvi Anggar Kusumarani, 27, warga Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan, tega membunuh anak nya sendiri yang masih berumur 18 bulan. Sang ibu emosi ketika anaknya nangis terus-menerus di dalam kamar.
Sedangkan suaminya sedang bekerja di perkebuan karet. Dengan kejinya Elvi menggunakan keris untuk menusuk perut sang anak sampai ususnya terburai.
10 Juni 2015
Setelah lebih dari pekan, Angeline dinyatakan hilang atau sejak 16 Mei 2015, olisi akhirnya menemukan Angeline terkubur di bawah pohon pisang pekarangan rumahnya. Jasadnya dibalut kain seperti sprei berwarna terang yang telah bercampur dengan warna tanah. Polisi juga menemukan tali dan boneka yang dikubur beserta Angeline.
Berdasarkan kesaksian tetangga dan para guru di sekolahnya, Angeline kerap terlihat lemas dan kelaparan. Seragam dan sepatunya seringkali tampak kumal, dekil, dan bau. Tak hanya itu, Angeline dilarang berangkat ke sekolah sebelum memberi makan ayam dan anjing peliharaan Margareth.
Saat ini, Kepolisian Resor Kota Denpasar telah menetapkan mantan pembantu rumah tangga Margareth, Agustinus, sebagai tersangka. Agustinus mengaku telah memperkosa Angeline dan membunuhnya. Sedangkan, Margareth masih menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Denpasar, Bali.
EVAN KUSUMAH | PDAT DIOLAH | BC