Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Bengal Aktivis Tahanan Malari  

image-gnews
Ilustrasi. inphotos.org
Ilustrasi. inphotos.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Judilherry Justam celingukan. Kawat berduri di atas tembok tahanan sudah tersingkap dan menganga, mengundang untuk diterobos. Selangkah lagi, ia bisa kabur. Sejenak memantapkan hati, lalu hup…, dia melompat.

Bersama Salim Hutajulu dari Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, Sekretaris Jenderal Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia itu lolos dari kepungan kawat yang memisahkan dunia luar dan halaman rumah tahanan kejaksaan di bilangan Ragunan, Jakarta Selatan. “Saya pernah sekali kabur dari tahanan. Sebab, saya amati, penjagaannya longgar. Berbeda saat di Gang Buntu, saya diisolasi,” ujarnya sembari tertawa saat mengenang kenakalannya sebagai pesakitan politik kerusuhan Malari. (Baca juga: Hari Ini, 40 Tahun Lalu Jakarta Diamuk Malari)

Lepas dari kerangkeng, Judil menghentikan sebuah bus umum. Bekal duit dari orang tua, yang saban pekan menjenguknya, ia gunakan buat membayar ongkos. “Tujuan saya waktu itu rumah seorang senior HMI di kawasan Kemang,” katanya, seperti ditulis majalah Tempo dalam Edisi Khusus Malari, terbit 13 Januari 2014.

Sesampai Judil di rumah yang dituju, si empunya rumah terkaget-kaget. Sebab, sang senior tahu Sekretaris Jenderal Dewan Mahasiswa UI yang ditahan pada April 1974 itu seharusnya berada di bui. Toh, Judil diterima baik. “Saya sempat makan, lalu minta sedikit uang untuk ongkos balik. Setelah diberi uang, kembali ke tahanan,” ujarnya.

Judil memang tak pernah benar-benar berniat kabur. Insting nakalnya sebagai mahasiswa saja yang membawa dia berani moncor melewati kawat. “Mengusir rasa bosan, itu saja. Buktinya, saya kembali lagi tanpa ketahuan,” katanya.

Bagi para aktivis mahasiswa yang dituduh terlibat Malari, kehidupan tahanan memang tak melulu seram. Beberapa pengakuan yang dijaring Tempo menyatakan tak mendapat siksaan fisik. Bahkan, di RTM Boedi Oetomo, banyak kelas yang digelar, seperti pelajaran bahasa asing, diskusi ekonomi bersama Dorodjatun--lulusan Amerika Serikat--serta beberapa sesi soal keterampilan kerja dan kesenian. Tentu gaple tak ketinggalan. “Saya ikut diskusi ekonomi Dorodjatun dan kelas bahasa Arab yang pengajarnya orang PKI,” ujar Judil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Judil merupakan satu dari puluhan aktivis mahasiswa yang ditangkap lalu ditahan Orde Baru lantaran diduga terlibat kerusuhan Malari. Ia sempat menghabiskan waktu 22 bulan di penjara tanpa ditunjukkan kesalahannya dengan terang.

TIM TEMPO

Baca juga:
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Jokowi Kaget Blusukan 'Dikuntit' Caleg PDIP
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan
Ini Sebab Jakarta Utara Relatif Bebas Banjir
Soal Dugaan Suap Pilgub Jatim, Ini Kata Cak Imin
Kata Istrinya, Anas Urbaningrum Sedang Tirakat
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Hariman Siregar
Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?


50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

15 Januari 2024

Sejumlah massa menghadang kendaraan militer pada Peristiwa Malari di kawasan Senen, 15 Januari 1974. Mahasiswa yang berunjuk rasa memprotes semakin besarnya aliran modal asing dan mereka menganggap Jepang memeras ekonomi Indonesia dan membunuh pengusaha lokal. dok.TEMPO
50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

Pada 15 Januari 1974 atau 50 tahun lalu terjadi Peristiwa Malari, akronim dari Malapetaka Lima Belas Januari. Salah satu ikonik demonstrasi mahasiswa


Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

16 November 2023

Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Imam Sukamto
Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

Keputusan devaluasi itu berdampak yang luas terhadap kondisi ekonomi negara dan memberikan pelajaran berharga bagi pemerintah dan pelaku ekonomi.


Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Bendera dan Atribut Partai menghiasi lokasi berlangsungnya Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 6 Desember 2014. Munas tandingan yang dilaksanakan oleh Presidium Penyelamat Partai Golkar ini rencananya akan dihadiri oleh 240 DPD provinsi dan kabupaten/kota. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?


TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

21 April 2023

Situasi pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur yang mengabadikan momen di alun-alun monumen Tugu Api Pancasila saat libur tahun baru 2023. Ahad, 1 Januari 2023. Foto: ANTARA/Fitra Ashari
TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

Digagas sejak Maret 1970, pembangunan proyek TMII dimulai pada tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975 atau 48 tahun silam.


Kisah Malari 49 Tahun Lalu: Kejanggalan Sidang, Jerat Antisubversi hingga Rivalitas 2 Jenderal

16 Januari 2023

Suasana mencekam dalam Peristiwa Malari di Jakarta, 15 Januari 1974. Peristiwa Jakarta Berasap ini kabarnya juga diselimuti intrik antar-elite militer. Malari juga menjadi titik terpenting dalam pemusatan kekuasaan Presiden Soeharto. Sebab, inilah rusuh pertama di era Soeharto yang baru beberapa tahun memimpin Republik. dok.TEMPO
Kisah Malari 49 Tahun Lalu: Kejanggalan Sidang, Jerat Antisubversi hingga Rivalitas 2 Jenderal

Pasca Malari aparat menahan 775 orang termasuk aktivis mahasiswa dan cendikiawan seperti Hariman Siregar, Sjahir, Yap Thiam Hien hingga Rahman Tolleng


Peristiwa Malari 1974: Demonstrasi Tolak Kunjungan PM Jepang Kakuei Tanaka Berujung Rusuh

15 Januari 2023

Suasana saat Peristiwa Malari di jalan Thamrin, Jakarta, 15 Januari 1974. dok. TEMPO/Syahrir Wahab
Peristiwa Malari 1974: Demonstrasi Tolak Kunjungan PM Jepang Kakuei Tanaka Berujung Rusuh

Peristiwa Malari adalah demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial menolak kedatangan PM Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia pada 15 Januari 1974.


29 Tahun Komnas HAM: Sosok Ali Said, Ketua Komnas HAM yang Aneh di Era Soeharto

7 Juni 2022

Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM. ANTARA/Muhammad Zulfikar
29 Tahun Komnas HAM: Sosok Ali Said, Ketua Komnas HAM yang Aneh di Era Soeharto

Pada saat yang sama Soeharto menunjuk pensiunan Ketua Mahkamah Agung RI, Ali Said, untuk menyusun Komisi tersebut dan memilih para anggota Komnas HAM.


Ormas Kepemudaan Era Orde Baru: Apa Kabar KNPI dan AMPI?

13 Desember 2021

Ilustrasi penolakan RUU Ormas. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Ormas Kepemudaan Era Orde Baru: Apa Kabar KNPI dan AMPI?

Banyak ormas pemuda yang berdiri saat era Orde Baru. Di antaranya adalah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan AMPI.


Mengenang Malari, Seknas Prabowo - Sandiaga Gelar Diskusi Publik

15 Januari 2019

Suasana mencekam dalam Peristiwa Malari di Jakarta, 15 Januari 1974. Peristiwa Jakarta Berasap ini kabarnya juga diselimuti intrik antar-elite militer. Malari juga menjadi titik terpenting dalam pemusatan kekuasaan Presiden Soeharto. Sebab, inilah rusuh pertama di era Soeharto yang baru beberapa tahun memimpin Republik. dok.TEMPO
Mengenang Malari, Seknas Prabowo - Sandiaga Gelar Diskusi Publik

Mengenang peristiwa 15 Januari 1974, Kantor Seknas Prabowo menggelar diskusi publik bertajuk "Refleksi Malari: Ganti Nakhoda Negeri?".