TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Korban lumpur Lapindo dari Desa Renokenongo, khususnya RT 1 sampai RT 15 yang hingga saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian Pasar Baru Porong, melakukan aksi mogok makan.Mereka menuntut jatah makan berupa nasi bungkus sehari 3 kali plus segelas air mineral yang biasanya mereka dapatkan di lokasi pengungsian diganti dengan uang tunai.Aksi ini mereka lakukan dengan cara menumpuk nasi bungkus jatah makan pagi yang diberikan sekitar pukul 08.00 tadi pagi. “Kami sepakat tidak akan makan, sebelum tuntuan kami dipenuhi,” ujar Sunarto, salah seorang sesepuh Desa setempat.Tuntutan serupa sebenarnya telah beberapa kali disampaikan kepada pengelola nasi bungkus, yaitu Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo. Namun tuntutan warga ini ternyata sama sekali tidak digubris Dinas Sosial.Warga menuntut hal itu lantaran nasi bungkus yang dibagikan Dinas Sosial sering basi dan beberapa kali mengandung belatung. “Pengungsi juga manusia, masak diberi makan nasi basi yang mengandung belatung,” imbuh Sunarto.Dinas Sosial sendiri sebenarnya hanya selaku pengelola. Mereka mendapatkan dana dari Lapindo untuk tiap nasi bungkus senilai Rp 5 ribu. Di Sidoarjo uang Rp 5 ribu harusnya sudah dapat nasi sekelas masakan Padang. Kenyataannya, dengan nilai ini pengungsi hanya mendapatkan nasi bungkus seukuran genggaman orang dewasa plus telur yang hanya separuh dan sayur ala kadarnya.Oleh karenanya warga minta jatah makan tersebut diganti dengan uang Rp 15 ribu per hari dengan asumsi untuk makan 3 kali. “Kalau tuntutan tidak dipenuhi, kami sepakat meneruskan mogok makan,” kata Sunarto yang juga Ketua RT 1 Desa Renokenongo ini.Selain itu, warga juga menuntut ganti rugi atas aset mereka dibayarkan langsung secara tunai 100 persen. Tuntutan ini pula yang selama ini mereka perjuangkan hingga membuat 937 keluarga atau 3.250 jiwa tetap bertahan di pengungsian dan menolak mendapatkan uang paket sewa rumah. “Kami tidak mau mendapatkan uang kontrak. Yang kami mau adalah ganti rugi 100 persen,” imbuhnya.Kepala Dinas Sosial Sidoarjo Hisjam Rosidi mengaku tidak mempunyai kewenangan atas permintaan warga. “Kami hanya pengelola, semuanya tergantung dari Lapindo. Kalau warga menginginkan, kami akan bantu sampaikan kepada Lapindo,” kilahnya.Rohman Taufiq