TEMPO Interaktif, Boyolali: Predikat Boyolali sebagai daerah penghasil susu sapi mulai terancam. Dari tahun ke tahun produksi susu sapi di daerah itu terus mengalami penurunan. "Produksi sapi di Boyolali kini hanya 58 ribu liter per hari," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Boyolali Sugianto, Selasa (20/3).Padahal, kata Sugiarto, tahun 2004 Boyolali masih bisa menghasilkan susu 65.000 liter setiap harinya. Bahkan empat tahun sebelum produksi mencapai 80.000 liter. Namun setelah tujuh tahun produktivitas sapi perahan cenderung menurun. Ini terjadi karena peternak gagal melakukan regenerasi sapi. Sapi perahan yang mereka miliki rata-rata sudah lewat Usia produktif.Ketua Koperasi Unit Desa Mojosongo Ummul Sentosa mengatakan, saat ini di daerahnya terdapat 1.076 peternak dengan jumlah sapi perah sebanyak 6.262 ekor. Produksi susu di Mojosongo mencapai 18.000 liter/ hari, yang sebagian besar disetor ke KUD. "Susu segar yang disetorkan ke KUD mencapai 17.200 liter, sisanya dijual sendiri ke pedagang," kata dia.KUD Mojosongo digandeng dengan PT Frisian Flag Indonesia (FFI) sebagai mitra produsen susu formula tersebut. KUD Mojosongo merupakan mitra kedua FFI karena sebelumnya PT FFI juga melakukan kerjasama dengan PT FFI dengan Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang yang melibatkan 4.500 peternak. KUD Mojosongo mendapatkan bantuan sebesar 400 ribu euro untuk peningkatan kualitas dan kuantitas susu segar anggota KUD.Imron Rosyid
Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku
23 November 2023
Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku
Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman ke BBIB Singosari, guna mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia dan susu.