TEMPO Interaktif, Kupang: Pemerintah Nusa Tengara Timur Tim menghentikan pencarian 33 warga yang hilang dalam bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Sampai Sabtu (10/3), jumlah korban tewas yang ditemukan ada 41 orang. Korban terakhir ditemukan di Desa Gapong, Jumat petang.Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Frans Leok mengatakan, keputusan untuk menghentikan evakuasi berdasarkan hasil musyawarah dengan keluarga korban dan Muspida setempat. "Memang ada usulan untuk tetap melaksanakan pencarian selama dua hari ke depan, tetapi pemerintah tetap memutuskan untuk menghentikan pencarian. Sehingga kalau-pun evakuasi tetap dilakukan maka fokusnya hanya di Desa Gapong, Kecamatan Cibal. Untuk daerah lain dihentikan," kata Frans Leok. Korban yang masih dinyatakan hilang terdiri dari 9 warga Kecamatan Cibal, 17 warga Kecamatan Lamba Leda, 6 warga Kecamatan Reok, dan 1 warga Kecamatan Ruteng. Menkokesra Aburizal Bakrie yang berkunjung ke Manggarai, Sabtu (10/3) pagi mengatakan, pemerintah tetap memberikan perhatian secara serius terhadap para korban tanah longsor dan banjir didaerah itu. Prinsipnya, semua korban akan ditangani secara manusiawai dan tidak akan membiarkan para pengungsi menderita kekurangan pangan. "Kalau ada kekurangan beras dan obat-obatan, saya minta kepada Bulog untuk mengambil stok yang ada di kabupaten tetangga. Dengan demikian maka penanganan para korban maupun pengungsi tetap berjalan lancar sehingga tidak ada yang mengeluh kelaparan atau tidak mendapat pelayanan kesehatan," kata Aburizal. Dalam kunjungannya itu, Aburizal juga memberikan bantuan sebesar Rp100 juta. Selain mengunjungi posko penanggulangan bencana, Menkokesra meninjau secara langsung ribuan warga Desa Gapong, Kecamatan Cibal, yang ditampung di aula Paroki Pagal, yang merupakan salah satu lokasi terparah dalam bencana tanah longsor pekan lalu. JEMS DE FORTUNA