TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Kapal feri Tanjung Burang yang selama ini melayani rute penyeberangan Ulee Lheu (Banda Aceh)-Balohan (Sabang) dinilai tak layak lagi dan harus diganti. Hal itu disampaikan Sulaiman Abda, Wakil Ketua Komisi D DPRD Aceh, saat melakukan inspeksi mendadak ke kapal tersebut, Senin (5/3).Menurut Sulaiman, Tanjung Burang tak layak lagi melaut dan harus naik dok untuk perbaikan, akibat kondisinya yang buruk. Dia meminta kepada Dinas Perhubungan Aceh untuk segera mengganti kapal itu dengan kapal lain yang layak pakai. "Seharusnya kondisi seperti ini tidak bisa dipertahankan, karena menyangkut keselamatan orang banyak," sebutnya.Sulaiman mengatakan badan kapal yang sudah ditambal dengan semen tidak layak lagi dibiarkan mengangkut penumpang. Meski selama ini tidak mengalami kendala apapun, tapi tetap saja mengundang bahaya. "Kita masih ingat musibah gurita (kapal feri Gurita tenggelam awal 2006 dalam pelayaran ke Sabang), meskipun sudah berlalu lebih dari 10 tahun," sebutnya.Dia mengingatkan agar musibah itu tidak terulang lagi. Apalagi kondisi transportasi laut di Indonesia saat ini sedang kacau balau. Musibah Kapal Levina I juga harus menjadi pelajaran buat semua.Sementara itu Sutrisno, Marine Technical Administrasi Pelabuhan Ulee Lheu, mengatakan kapal Tanjung Burang telah pernah mengalami kebocoran kecil pada bagian bawah lambung kapal sepanjang 40 milimeter. Namun kebocoran tersebut sudah ditempel dengan semen setelah sebelumnya diikat dengan kawat dan disambung dengan mur.Kondisi bocor itu terjadi pada akhir Oktober 2006. "Itu sudah ditangani, kalau sekarang kapal tidak bocor," jelasnya kepada DPRD Aceh, Kepala Cabang Angkutan Sungai Danau dan Penyebarangan (ASDP) Banda Aceh dan Kepala Dinas Perhubungan Aceh.Kepala Dinas Perhubungan NAD, Muhyan Yunan, mengaku belum menerima laporan tentang adanya kerusakan yang pernah dialami oleh KMP Tanjung Burang. Secara teknis tentulah pihak ASDP dan Administrasi Pelabuhan yang mengetahui apakah kapal tersebut bisa berlayar atau tidak, "Tapi yang jelas kondisi ini memang tidak bisa didiamkan," sebutnya.Adi Warsidi