DPR akan Kenakan Sanksi Kepada Polri

Reporter

Editor

Sabtu, 9 Agustus 2003 13:43 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta:DPR RI akan mengenakan sanksi budgetair terhadap Kepolisian Negara RI (Polri). Sanksi ini akibat pembelian dua pesawat beechcrast dan 17 helikopter Armstrong dari Amerika Serikat. Padahal komisi I DPR RI sudah mengeluarkan surat keputusan yang melarang TNI dan Polri membeli peralatan dari Amerika Serikat, ujar anggota komisi I DPR Djoko Susilo, seusai bertemu dengan Ketua DPR RI di gedung Nusantara III komplek DPR/MPR Senayan, Kamis (31/7) siang.

Djoko didampingi Rizal Djalil dan Effendie Choiri, mengatakan DPR akan mengenakan sanksi anggaran yakni dengan tidak mendukung penambahan anggaran APBN 2004 untuk Polri. Ini karena mereka telah melanggar larangan DPR melalui keputusan politik tanggal 20 Juni 2003, katanya.

Perjanjian pembelian peralatan keamanan dari AS yang dilakukan pada 27 Juni 2003, menurut Djoko, berpotensi menjadi Sukhoigate kedua. Sebab yang dilakukan Polri telah melanggar kesepakatan dari seluruh fraksi yang ada di DPR dan akan mengundang kemarahan dan kecaman. Dan ini akan mengundang kecaman, ujarnya.

Keputusan politik DPR tersebut, dikeluarkan karena kesombongan AS yang masih terus melakukan embargo perlengkapan dan suku cadang kepada TNI. Selain itu, yang terakhir adalah penghentian bantuan IMET (international military exchange training). Walaupun kita begitu besar tetapi ini menegaskan arogansi pihak AS, kata Djoko.

Oleh karena itulah, DPR kemudian mengeluarkan keputusan politik untuk menunjukkan solidaritas pada TNI dan menyatakan kekecewaan terhadap kebijakan AS tersebut. DPR, kata Djoko, tidak rela melihat TNI terus dipojokkan dan mengalami kesulitan perawatan dan pengoperasian alat utama sistem senjata. Bagaimana mungkin pada saat bersamaan Polri malah gandengan sama Amerika, ujar Effendie Choiri.

Selain itu, menurut Effendie, kenyataannya peralatan alusista yang dibeli Polri tersebut sebenarnya sudah bisa dibuat didalam negeri. Pesawat beechcrast dan helikopter bisa dengan mudah dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia. Ini artinya Polri memang tidak memiliki kepedulian dalam upaya membangun dan mengembangkan industri strategis tanah air, katanya. (Amal Ihsan-TNR)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

5 menit lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

17 menit lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

32 menit lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

37 menit lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

42 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

Atlet tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalahkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen, pada babak semifinal Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

1 jam lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Optimistis dengan Pertumbuhan Pemain Tunggal Putri

1 jam lalu

Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Optimistis dengan Pertumbuhan Pemain Tunggal Putri

Indonesia lolos ke final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung optimistis dan bangga dengan pertumbuhan para pemain tunggal putri generasi baru.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya