TEMPO Interaktif, Mataram:Pemerintah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, menawarkan kepada warga korban lumpur Lapindo Brantas bertransmigrasi ke sana. Lokasi itu di di Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Warga Porong dipersilakan memilih mata pencaharian yang hendak ditekuni. Di sana ada lahan pertanian, lahan ternak ataupun nelayan. Lahan seluas 1.000 hektare dicadangkan untuk transmigrasi.Tawaran sudah dikemukakan kepada Tim Nasional Penanggulangan Lumpur dan juga Departemen Tenaga Kerjadan Transmigrasi. "Tawaran kepada mereka ini untuktransfer ketrampilan kepada warga kami di sini," ujar Wakil Bupati Dompu Syaifurrahman Salman.Menurut Syaifurrahman, yang semasa mahasiswa menjadi pegiat pada Lembaga Penelitian dan Pendidikan dan Pengembangan Ekonomi Sosial (LP3ES), tanpa transfer keterampilan dirasakan lamban. "Saya pikirtanpa transmigran agak lamban," katanya.Pemerintah Kabupaten Dompu sebelumnya bersepakat dengan Bakrie Capital Indonesia di bidang tanaman jarak. Di Calabai, Kecamatan Pekat, terdapat hutan jarak alami seluas 200 hektare yang pohonnya sebesar manusia yang diperkirakan usianya ratusan tahun.Selama ini Pekat adalah penghasil mete, pisang, ternak, kopi dan seterusnya dikembangkan perikanan melalui penangkapan skala besar.Untuk mengembangkan perikanan, Pemerintah Kabupaten Dompu juga melakukan pembicaraan dua kali dengan bekas MenteriKelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri dan bahkan juga datang langsung ke Dompu. Selain udang, juga memiliki potensi budi daya rumput laut juga besar karena dari kebutuhan 300 ton sebulan baru bisa dipenuhisebanyak 10 ton. Supriyantho Khafid