TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar menyatakan yang bisa dilakukan saat ini sebagai upaya pemadaman kebakaran hutan yang terus berlangsung adalah menunggu datangnya pesawat untuk water bombing berkapasitas 40.000 liter. Kapasitas pesawat yang ada saat ini, kata Rachmat, hanya 1.000 liter."Yang bisa dilakukan manusia, kita masih menunggu datangnya pesawat semacam Ilyushin untuk water bombing," kata Rachmat ketika ditanya apa ada rencana darurat pemadaman kebakaran. Namun Rachmat tidak dapat memastikan kapan pesawat itu akan datang.Rachmat menambahkan, berkat pertemuan dengan lima menteri lingkungan hidup negara ASEAN, Indonesia lebih mudah mendapat bantuan untuk pemadaman kebakaran termasuk pesawat untuk bom air.Selain itu, ada juga upaya untuk mengumpulkan awan sehingga memungkinkan dibuatnya hujan buatan. Dengan perubahan cuaca yang sangat ekstrem saat ini, kata Rachmat, menyebabkan tidak adanya awan.Pemerintah, kata Rachmat, telah menyusun banyak rencana untuk pemadaman kebakaran tahun depan. Di antaranya membuat kanal-kanal sepanjang 4.000 km di lahan gambut sejuta hektar di Kalimantan yang selalu menjadi sumber kebakaran. Caranya, sungai ditutup untuk dibuat dam sehingga permukaan air menjadi naik untuk mengairi kanal-kanal tersebut. Tujuannya, agar lahan gambut menjadi lembab dan tidak mudah terbakar.Pembangunan kanal-kanal itu, kata Rachmat, telah dimulai di Sebangau, sebelah selatan Palangkaraya dan akan diperluas dan dipercepat pembangunanya sebelum musim panas tahun depan. Dengan demikian, kata Rachmat, kebakaran lahan dan hutan berkurang meskipun tidak bisa menghilangkan sama sekali.Nur Aini