TEMPO.CO, Samarinda - Badan Narkotika Nasional (BNN) membeli ribuan pucuk senjata api. Jenis senjata api yang didatangkan masing-masing pistol, senjata pendamping, senapan serbu, dan sniper. Ini untuk memenuhi program mempersenjatai petugas BNN pusat dan daerah.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan senjata api yang sudah tiba di tahap pertama berupa pistol. Selanjutnya, senjata laras panjang akan menyusul. Senjata-senjata itu rencananya digunakan untuk mendukung BNN dalam pemberantasan narkotika di Indonesia.
"Tahap pertama 1.800 pucuk pistol, laras panjang yang akan datang 400 unit. Kami juga akan datangkan senjata serbu dan sniper tergantung pendanaan negara," kata Budi Waseso di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis, 24 November 2016.
Menurut dia, penggunaan senjata api tidak diberikan kepada seluruh anggota BNN. Senjata api hanya digunakan untuk unit penindakan di lapangan. Penggunaannya pun diperketat. Menurut dia, penegakan hukum di BNN ada tahapannya.
Senjata api, katanya, digunakan untuk perlawanan terakhir. "Jadi penegakan hukum itu dilakukan jika sudah ada ancaman dan perlawanan," kata Buwas.
Buwas enggan menyebutkan asal negara yang memproduksi senjata-senjata yang dibeli itu. Yang pasti, katanya, senjata dan amunisi digunakan BNN nanti akan lebih spesifik yang berbeda dengan senjata yang digunakan TNI dan Polri. "Milik BNN kalibernya spesifik, ini untuk memudahkan identifikasi," kata dia.
Senjata milik BNN, katanya, mengedepankan akurasi dan kualitas penembakan. Penggunanya pun harus melewati tahapan tes. "Jadi melalui psikotes dan dia mahir menggunakan senjata api," kata dia.
FIRMAN HIDAYAT
Berita terkait
Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap
2 hari lalu
Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.
Baca SelengkapnyaSaatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda
31 hari lalu
Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.
Baca SelengkapnyaPergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah
31 hari lalu
Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.
Baca SelengkapnyaKetua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut
32 hari lalu
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan
43 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat langkah pencegahan peredaran narkoba melalui pulau kecil perbatasan.
Baca SelengkapnyaKPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah
56 hari lalu
KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan
29 Februari 2024
BNN Provinsi menangkap anggota DPRD NTT karena mengkonsumsi sabu. Tidak dihukum, tapi diminta menjalani rehabilitasi rawat jalan.
Baca SelengkapnyaPria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN
28 Januari 2024
Pria berinisial AR sudah menjadi target BNN Tanjung Jabung Timur karena diduga menjadi pengedar narkotika jenis sabu.
Baca SelengkapnyaKDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi
14 Januari 2024
Kasus KDRT berulang, istri pegawai BNN kembali damai dengan suaminya untuk kasus kekerasan terkini yang dilaporkannya.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan
8 Januari 2024
Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.
Baca Selengkapnya