Jumlah Dokter Tersangka Vaksin Palsu Bertambah Jadi 5

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 28 Juli 2016 16:42 WIB

Tim kuasa hukum korban vaksin palsu di Rumah Sakit Elizabeth Bekasi, melaporkan Direktur Umum RS Elizabeth ke Polda Metro Jaya atas dugaan pemalsuan obat, 23 Juli 2016. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah dokter yang diduga terlibat memberikan vaksin palsu kepada pasiennya bertambah. Mereka adalah dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Harapan Bunda di Jakarta Timur, yaitu dokter Harmon dan dokter Dita Setiyati.

"Berkas perkaranya diserahkan ke Kejaksaan Agung hari ini," kata Komisaris Besar Martinus Sitompul, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Juli 2016.

Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri membagi dokumen 25 tersangka menjadi empat berkas perkara. "Kami bagi berdasarkan jaringan, mulai dari pengepul botol, pembuat, distributor, hingga pengguna," kata Martin.

Berkas perkara dokter Harmon dan Dita dikelompokkan dengan enam tersangka lain. Mereka adalah tersangka pengepul botol Sugiati, produsen Nuraini, distributor Rian, sales M. Syahrul, bidan Manogu Elly Novita, dan dokter Indra Sugiarno yang bekerja di RS Harapan Bunda.

Martin mengatakan para pengguna vaksin palsu ini baru belakangan terungkap. Indra kini ditahan di Bareskrim. Namun, Harmon dan Dita tidak ditahan. Tempo berusaha menghubungi Direktur RS Harapan Bunda dr Finna melalui telepon tapi dia belum merespons.

Sampai saat ini, tersangka vaksin palsu dari kalangan dokter anak ada lima orang. Mereka adalah dokter Indra, Harmon, Dita, Ade Ramayadi, dan dokter berinisial H.

Ade berpraktek di Klinik Pratama Adipraja Medika, Kemanggisan, Jakarta Barat. Sedangkan H adalah mantan Direktur Rumah Sakit Sayang Bunda, Bekasi.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

12 Desember 2017

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

Desember 2016 hingga November 2017, BPOM menemukan 39 obat tradisional dengan bahan kimia obat. Versi BPOM, 28 dari 39 produk tidak memiliki izin edar

Baca Selengkapnya

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

16 November 2017

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

Pengadilan juga merampas harta senilai Rp 1,2 miliar milik kedua produsen vaksin palsu, berupa rumah, tanah, dan kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

25 Oktober 2017

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

Jaksa meyakini aset tanah dan bangunan milik kedua terdakwa dihasilkan dari bisnis vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

18 Oktober 2017

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

Suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat dan Rita, dituntut penjara enam tahun dan diminta mengembalikan aset bernilai miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

18 Oktober 2017

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

Penggugat kecewa sidang perdana kasus vaksin palsu ditunda tiga pekan lamanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

18 Oktober 2017

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

Setahun berlalu, sidang perdana kasus vaksin palsu dengan sederet tergugat digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

21 Agustus 2017

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

Suami-istri terpidana kasus vaksin palsu, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, menjalani sidang kasus dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

25 April 2017

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

Pada Juli 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa vaksin pertama untuk mencegah demam berdarah tersedia untuk masyarakat di seluruh dunia yang berusia 9 sampai 60 tahun. Ini berita baik bagi Indonesia, tempat demam berdarah mempengaruhi lebih dari 120 ribu orang dengan beban biaya US$ 323 juta (sekitar Rp 4,3 triliun) setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

7 April 2017

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

Tetangga di sekitar rumah itu kerap mencium aroma pewangi pel lantai.

Baca Selengkapnya