TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Makin tak terkendalinya banjir lumpur dari semburan sumur pengeboran milik PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, membuat warga panik dan kalut. Sore tadi untuk kesekian kalinya puluhan warga Desa Siring menjebol tanggul pembatas di Kilometer 38.200 Surabaya-Gempol karena khawatir debit lumpur yang makin meninggi akan luber ke areal permukiman.Seperti biasa, mereka "membajak" eskavator untuk melakukan aksinya. Hingga kini sudah ada sepuluh titik tanggul yang jebol karena dibongkar paksa oleh warga.Jebolnya tanggul menyebabkan luapan lumpur di badan jalan makin tinggi. Karena tak mau mengambil risiko, PT Jasa Marga langsung menutup total ruas tol dua arah karena kedalaman lumpur sudah mencapai setengah meter. Sebelum ditutup PT Jasa Marga sempat melakukan rekayasa jalan dengan sistem contra flow (satu lajur dua arah)."Kali ini kami sudah tidak bisa merekayasa jalan lagi karena genangan makin tinggi," kata Kepala Cabang PT Jasa Marga Tol Surabaya-Pasuruan, Bachriansyah kepada Tempo di lapangan.Luapan lumpur juga menimbulkan bentrok horisontal antara warga Desa Kedungbendo dan Renokenongo. Penyebabnya, begitu mengetahui luapan lumpur mulai masuk ke Kedungbendo, warga bergerak membongkar tanggul di Dusun Wangkal, Renokenongo. Namun tindakan itu menyulut amarah warga Renokenongo. Mereka langsung mengejar warga Kedungbendo sambil membawa senjata tajam. Beberapa orang di antaranya sempat terlibat saling pukul.Kukuh S Wibowo