Bambang Soesatyo: Kasus Sumber Waras Belum Final

Reporter

Selasa, 14 Juni 2016 22:02 WIB

Anggota Tim Pengawas DPR untuk kasus bailout Bank Century Bambang Soesatyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menganggap pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa tidak ada perbuatan melawan hukum dalam pembelian lahan Sumber Waras masih bersifat sementara. "Kasus Sumber Waras belum final," kata dia setelah rapat dengar pendapat dengan KPK di DPR, Selasa, 14 Juni 2016.

Bambang mendorong penyelidikan perkara Sumber Waras terus dilanjutkan. Bambang berpesan kepada KPK agar mengikuti kertas kerja atau hasil audit investigasi BPK sebagai data pendukung penyelidikan. Ia mengatakan temuan BPK mengandung konsekuensi hukum bagi KPK.

Menurut Bambang, temuan BPK selalu menguatkan temuan awal KPK dalam mengusut dugaan korupsi. Ia pun berencana memanggil Ketua KPK sebelumnya untuk menjelaskan alasan meminta BPK mengaudit investigasi kasus pembelian lahan Sumber Waras. "Pendapat BPK itu menguatkan," tuturnya.

Besok, rapat dengar pendapat antara KPK dan Komisi III DPR akan dilanjutkan. Rencananya, pertemuan itu digelar pada pukul 09.00-12.00. Agenda rapat adalah mendengarkan jawaban dari KPK atas berbagai pertanyaan yang dilontarkan anggota Komisi III DPR. Salah satu yang menjadi fokus rapat adalah persoalan Sumber Waras.

Pemimpin KPK, Laode Syarif, mengatakan pihaknya malam ini akan menyiapkan jawaban rinci terkait dengan berbagai isu yang ditanyakan DPR. Ia menilai pertanyaan DPR sangat detail menyinggung berbagai kasus, di antaranya Sumber Waras, reklamasi teluk Jakarta, suap Mahkamah Agung, dan program-program KPK yang lain.

Bambang menilai, apabila KPK bisa membuktikan bahwa memang tidak terjadi korupsi pada kasus Sumber Waras, berarti BPK telah ceroboh dalam mengaudit investigasi. Ia menilai ini saatnya KPK membuktikan kebenaran dalam kasus Sumber Waras. "Kalau BPK (yang salah), kami minta pimpinan BPK diganti," ucapnya.

DANANG FIRMANTO


Baca juga:
Ssst…Inilah Elemen Rahasia Penentu Calon Juara Euro 2016
Begini Asal Usul Hooligan Rusia Versus Inggris


Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

16 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

20 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

23 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

1 hari lalu

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

TransTrack menyediakan berbagai inovasi teknologi untuk berbagai kebutuhan manajemen operasional armada transportasi.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya